Cegah Perilaku Hiperaktif Anak dengan Tidur Siang

Kebiasaan tidur siang bagi anak-anak sudah tidak terlalu sering dilakukan karena dianggap akan membuat anak sulit tidur malam. Namun ternyata, tidur siang justru bisa meredam perilaku hiperaktif, gelisah dan depresi.

Dr. Brian Crosby dari Pennsylvania State University meneliti beberapa anak yang tidak tidur siang cenderung menunjukkan gejala psikologis yang buruk. Tapi sayang banyak anak berhenti tidur siang setelah usia 4 tahun.

"Saya bisa menjelaskan secara singkat tentang keluarga yang anak-anaknya tidak tidur siang dan memiliki berbagai alasan mengapa anak-anak tersebut tidak bertahan lama tidur siangnya," kata Dr Brian seperti dikutip dari Reuters.

Beberapa keluarga tidak suka anaknya tidur siang karena akan mempengaruhi waktu tidur malamnya, dan beberapa keluarga memiliki jadwal yang padat sehingga tidak ada waktu yang bisa dialokasikan untuk membuat anak tidur siang secara teratur.

Pada penelitian ini didapatkan perilaku anak yang tidak tidur siang lebih signifikan mengalami gejala hiperaktif, gelisah dan depresinya. Namun diakui hasil dari penelitian ini tidak bisa membuat kesimpulan apapun secara langsung.

"Mungkin anak-anak yang lebih hiperaktif, pemarah dan lainnya karena anak-anak tidak tidur siang atau tidak tenang untuk tidur siang. Ini merupakan hal yang penting untuk diteliti lebih lanjut lagi," katanya.

"Namun, hal ini sangat mungkin bahwa tidur siang itu penting untuk mengoptimalkan fungsi sehari-hari anak-anak pada masa perkembangannya," lanjut dr Crosby.

Dr. Brian merekomendasikan sebaiknya para orang tua menanyakan langsung ke anak usia pra-sekolah apakah anak-anak tersebut perlu tidur siang atau tidak. Hal ini harus dipertimbangkan secara bersama-sama mengenai total waktu tidur dan kualitas tidur anak-anak untuk mengetahui apakah tidur siang berfungsi dengan baik atau tidak.

(ver/ver)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar