Sering Keguguran Berisiko Serangan Jantung

Keguguran berulang kadang bisa menimbulkan trauma tersendiri bagi ibu hamil. Tapi kini perempuan yang pernah mengalami keguguran sebaiknya lebih memperhatikan kondisi jantungnya, karena ia lebih berisiko mengalami serangan jantung.

Sebuah studi menuturkan perempuan yang mengalami keguguran berulang memiliki kemungkinan lima kali lebih besar terkena serangan jantung dikemudian hari. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online dalam jurnal Heart.

Dalam studi ini melibatkan lebih dari 11.500 perempuan yang berusia 30-60 tahun yang mengalami serangan jantung dan dibandingkan dengan riwayat kehamilannya.

Didapatkan setiap keguguran yang terjadi meningkatkan risiko serangan jantung hingga 40 persen, sehingga perempuan yang memiliki dua kali keguguran berisiko 4 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung. Hal ini tentu saja setelah mempertimbangkan faktor risiko lainnya seperti berat badan dan juga merokok.

Seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (4/12/2010) peneliti mengungkapkan hasil ini menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami keguguran spontan berada pada risiko yang lebih tinggi terkena serangan jantung di kemudian hari. Tapi terkadang hal ini tidak disadari oleh perempuan tersebut.

Meski demikian beberapa ahli menyatakan bahwa belum ada hubungan yang kuat antara keguguran dengan peningkatan risko serangan jantung. Hal ini kemungkinan karena perempuan tersebut tanpa disadari sudah memiliki gangguan pada jantung atau pembuluh darahnya.

Penyebab keguguran ini beragam seperti adanya kromosom yang abnormal pada janin, penyakit genetik yang diwariskan, usia ibu yang sudah berada di atas 35 tahun, kondisi rahim yang tidak normal, kelainan metabolisme dan hormon, gangguan autoimun dan juga adanya gangguan pembekuan darah.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendukung kehamilan yang sehat dan mencegah terjadi keguguran kembali yaitu:

Mengonsumsi makanan yang seimbang dan juga bergizi, serta mengambil manfaat dari asam folat.
Menghentikan kebiasaan minum alkohol, merokok dan juga menghindari paparan asap rokok.
Melakukan olahraga teratur, terutama latihan yang memiliki intensitas rendah seperti berjalan kaki.
Menjaga berat badan agar tetap sehat dan tidak berlebihan.
Mengurangi konsumsi kafein yang terdapat dalam berbagai minuman dan makanan.
Menanyakan pada dokter atau apoteker jika ingin mengonsumsi obat yang dijual bebas atau obat resep yang diberikan.
Menghindari terkena paparan radiasi atau zat kimia yang bisa berbahaya, terutama jika pekerjaannya berhubungan dengan radiasi.
Menjaga kebersihan dan kesehatan dari hewan peliharaan. (ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar