Telan Telur Cacing Bisa Obati Peradangan Usus

Cacing mungkin dikenal sebagai binatang yang menjijikan. Tapi menelan telur cacing gelang atau dikenal dengan terapi cacing, bisa memberi harapan untuk menyembuhkan peradangan usus.

Sebuah studi menunjukkan orang yang menelan telur cacing untuk mengobati radang usus menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini memberikan petunjuk adanya kemungkinan terapi cacing bisa membantu menyembuhkan radang usus yang dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan.

"Temuan kami dalam laporan kasus ini menunjukkan bahwa menelan telur cacing gelang T. trichiura bisa mengurangi gejala penyakit peradangan usus," ujar ketua peneliti P'ng Loke, asisten profesor di departemen parasitologi medis di NYU Langone Medical Center, seperti dikutip dari HealthDay, Kamis (2/12/2010).

Loke menuturkan hasil ini juga dapat mengarah pada cara-cara pengobatan baru untuk mengatasi penyakit-penyakit lain. Misalnya peradangan usus besar (inflammatory bowel disease/IBD) saat ini diobati dengan obat yang tidak selalu bekerja dengan baik dan dapat menyebabkan efek samping serius.

Hasil penelitian ini sudah diterbitkan dalam edisi 1 Desember di Science Translational Medicine.

Loke dan tim menganalisis laki-laki berusia 35 tahun yang mengalami radang usus besar berat yang melakukan terapi cacing untuk menghindari operasi pengangkatan seluruh usus besarnya. Laki-laki ini melakukan terapi di Thailand dengan menelan 1.500 telur cacing.

Studi ini mengkaji sampel darah dan jaringan usus besar laki-laki ini dari tahun 2003 sebelum melakukan terapi hingga tahun 2009 setelah ia melakukan beberapa kali terapi. Selama hampir 3 tahun ini ia terbebas dari segala gejala radang usus yang muncul.

"Bila radangnya kambuh, maka ia menelan 2.000 telur cacing dan merasa lebih baik lagi," ungkap Loke.

Tim menemukan jaringan yang diambil saat radang ususnya aktif menunjukkan sejumlah CD4 T-cell, yaitu sel sistem kekebalan tubuh. Namun setelah dilakukan terapi cacing, jaringan yang diambil menunjukkan banyak T-cell yang menghasilkan interleukin-22 (IL-22), yaitu sebuah protein yang memperomosikan penyembuhan luka.

"Setelah terapi, usus pria ini menghasilkan lendir yang cukup signifikan. Hal ini karena kurangnya lendir di usus besar berkaitan dengan timbulnya gejala yang berat. Kami pikir cacing ini meningkatkan atau mengembalikan produksi lendir di usus besar," imbuhnya.

Namun Loke menuturkan terapi cacing ini masih belum dipahami dengan baik dan berpotensi menjadi bumerang. Hal ini karena cacing itu sendiri bisa menimbulkan bahaya dan kerusakan di usus, karenanya studi diperlukan untuk mencari molekul apa yang bisa menekan peradangan serta bagaimana cara cacing mengatasi peradangan usus.

(ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar