Obat-obat yang Efek Sampingnya Bisa Mengobati Penyakit Lain

Solusi Hidup Sehat

Selain memiliki khasiat atau indikasi, setiap obat juga punya efek samping yang umumnya selalu dihindari. Namun ada juga beberapa obat yang efek sampingnya justru lebih berguna dan banyak digunakan daripada indikasi yang sebenarnya.


Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.

Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.

Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut.

1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.

2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.

3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.

4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.

5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.

6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.
detikHealth

Menenangkan Anak Sekolah Agar Tak Panik Hadapi Ujian Akhir

Ujian sekolah terutama ujian akhir membuat kebanyakan anak sekolah terutama remaja yang masih labil menjadi panik dan mudah stres. Bagaimana cara orangtua menenangkan putra putrinya yang panik jelang ujian?

Stres adalah perasaan dari ketegangan fisik, mental atau emosional atau ketegangan yang bisa mengganggu keseimbangan fisiologis normal. Stres dapat terjadi pada siapa pun, namun bisa sangat sulit bagi anak sekolah yang belum memliki kemampuan emosi yang seimbang. Dan ujian sekolah bisa sangat mudah membuat mereka stres dan panik.

Berikut beberapa gejala stres dan kecemasan yang biasanya ditunjukkan anak sekolah jelang ujian:

1.Susah tidur hingga menjadi kurang tidur
2.Kesulitan bernapas,
3.Kehilangan nafsu makan atau makan yang tidak teratur
4.Menunjukkan perilaku adiktif perilaku seperti merokok atau minum
5.Menangis berlebihan atau tidak terkendali
6.Agresi atau perubahan suasana hati
7.Sering mengalami serangan panik.

Lalu apa yang harus dilakukan orangtua?

Salah satu tanda-tanda stres pada anak sekolah menjelang ujian di atas harus diwaspadai oleh orangtua. Untuk membantu mengatasi stres dan tetap fokus, orangtua harus mendorong anak untuk mengatur waktu, makan dan tidur nyenyak, olahraga, dan meminta bantuan ketika mereka membutuhkannya. Orang tua juga dapat lebih memahami perilaku, suasana hatinya pada saat stres.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua saat putra atau putri remajanya sedang menghadapai stres jelang ujian:

1. Terlibat dalam proses belajar
Orangtua perlu dilibatkan dalam proses belajar remaja. Hal terbaik adalah hanya untuk mendengarkan. Yang remaja cari adalah keberadaan Anda, untuk berbicara, menangis atau hanya untuk duduk bersama mereka saat belajar agar tenang. Berkomunikasi secara terbuka dengan anak remaja Anda, dapat mendorong remaja untuk mengekspresikan kekhawatiran dan ketakutan, tapi jangan biarkan mereka berfokus pada ketakutan.

Bantu anak remaja Anda melakukan yang terbaik, tapi cobalah untuk tidak menekan atau membuatnya merasa bahwa Anda akan kecewa jika ia tidak melakukannya hal yang terbaik.

Mencoba menjejalkan semua informasi pada menit terakhir hanya akan menyebabkan stres anak remaja Anda. Bantu mengatur target belajar realistis untuk mencegah stres dan meningkatkan proses pembelajaran anak remaja Anda.

2. Menyediakan suasana yang tenang untuk belajar
Sediakankan tempat atau ruangan yang tenang untuk putra putri Anda belajar. Anda juga bisa membantunya belajar bila ia memintanya.

3. Memberi makanan yang bergizi
Sangat penting bagi anak remaja Anda untuk makan yang sehat dan seimbang pada saat ujian agar tetap fokus dan melakukan yang terbaik. Stres menjelang ujian dapat membuat beberapa remaja kehilangan nafsu makan.

Beberapa nutrisi yang penting untuk otak anak menjelang ujian antara lain protein pada telur, kacang, biji-bijian dan kacang-kacangan, serta asam lemak omega-3 pada ikan.

Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti bubur atau nasi putih, karena akan mudah membuat anak mengantuk. Gantilah karbohidrat sederhana dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum atau kentang rebus. Karbohidrat ini akan membuatnya merasa kenyang lebih lama dan meningkatkan energi.

Menjelang ujian sekolah, siswa juga harus menghindari konsumsi kopi dan minuman ringan tinggi gula. Kafein pada kopi dan minuman ringan dapat menyebabkan kegelisahan dan mengganggu kemampuan otak untuk fokus.

4. Bantu anak untuk bersantai
Pastikan anak Anda mendapatkan tidur yang cukup sebelum ujian. Buat ia merasa santai dan tenang. Pastikan juga ia melakukan olahraga yang bisa mengurangi stres.

5. Tunjukkan sikap positif
Sikap orangtua akan menentukan emosi remaja. Jika Anda panik maka akan membuat anak semakin tertekan dan meningkatkan stres. Buat remaja merasa diterima dan hargai setiap usaha yang dilakukannya. Yang paling penting, yakinkan anak remaja Anda bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja, tidak peduli apapun hasilnya.
detikHealth

Kontrol Kebiasaan Nonton TV Bila Ingin Sehat

TV memang berfungsi sebagai media informasi, hiburan dan pendidikan. Tapi bila hobi menonton TV dilakukan hingga menghabiskan waktu seharian, maka TV bisa menjadi sumber berbagai penyakit.

Beberapa penelitian menemukan bahwa kebiasan berlama-lama duduk di depan TV bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Bila dilakukan secara tidak terkontrol dan berlebihan, menonton TV bisa dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan fisik dan mental.

Berikut beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan kebiasaan menonton TV secara berlebihan:

1. Peningkatan risiko obesitas dan penyakit jantung
Orang yang menonton TV 4 jam atau lebih setiap hari kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung sebesar 80 persen. Menonton TV terlalu lama sama dengan banyak duduk yang berarti tidak ada gerakan otot. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik akibat terlalu lama menonton TV bisa berakibat penimbunan lemak dan kolesterol yang bisa memicu terjadinya obesitas dan serangan jantung di usia muda.

Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan David Dunstan, PhD, kepala laboratorium aktivitas fisik dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Victoria, Australia.

2. Gangguan tidur
Terlalu lama terkena cahaya dari pesawat TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin otak, yang biasanya meningkat di malam hari saat pencahayaan mulai berkurang.

Menonton TV terlaau lama terutama di malam hari dapat mempengaruhi irama alami tubuh, membuat mudah terjaga, membuat tidur yang tidak teratur dan kelelahan ekstrim. Pengurangan tingkat melatonin juga dikaitkan dengan pubertas dini pada anak perempuan.

3. Peningkatan risiko diabetes
Sebuah studi 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa risiko diabetes meningkat sebesar 14 persen untuk setiap 2 jam menonton TV dalam sehari.

Penelitian lain yang dilakukan di tahun yang sama dan diterbitkan dalam jurnal Lipid menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam per minggu 3 kali lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap hari atau 7 jam per minggu.

Menurut peneliti, semua peningkatan risiko ini dapat dijelaskan dengan meningkatnya ngemil dan berkurangnya aktivitas terkait dengan duduk di depan TV.

4. Attention Deficit Disorder (gangguan penurunan perhatian)
Pada tahun 1970-an, seorang Profesor bernama Werner Halperin menyatakan bahwa perubahan yang cepat dari suara dan gambar pada TV dapat mempengaruhi sistem saraf pada anak muda dan dapat menyebabkan masalah perhatian.

Juga, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Washington Child Health Institute menemukan bahwa anak 3 tahun yang menonton TV dua jam per hari 20 persen lebih mungkin mengalami masalah perhatian pada usia 7 tahun daripada anak yang tidak menonton TV.

5. Gangguan penglihatan
Menonton TV terlalu banyak tidak baik untuk mata, terutama saat menonton TV di ruangan gelap. Fokus mata terlalu panjang pada setiap objek bisa menyebabkan ketegangan mata.

6. Pengurangan interaksi sosial
Menonton TV dapat menggantikan interaksi sosial dengan teman dan keluarga, merampas anak-anak berbagi ide dan perasaan dengan orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai fobia sosial.
detikHealth

Cara Menangkal Pilek dan Batuk

Batuk dan pilek merupakan penyakit yang paling sering dialami oleh masyarakat dan sangat mudah menyebar. Tapi ada cara-cara tertentu yang bisa dilakukan untuk menangkal batuk pilek.

Umumnya batuk dan pilek menyebar melalui tetesan bakteri atau virus yang terbang di udara. Diperkirakan ada sekitar 200 jenis virus yang bisa menyebabkan kondisi ini. Orang dewasa akan mengalami pilek sekitar 2-5 kali dalam setahun, sedangkan anak-anak bisa 5-10 kali dalam setahun.

Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah batuk dan pilek, yaitu:

1. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan
Virus flu kebanyakan disebarkan melalui kontak langsung, karenanya menjadi hal yang paling penting untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau larutan anti bakteri dan air mengalir. Serta hindari pula menggosok mata atau hidung jika belum mencuci tangan.

2. Minum banyak cairan
Tubuh manusia menggunakan cairan untuk menyaring limbah yang terakumulasi sehingga menghasilkan sistem yang sehat secara keseluruhan. Jika mengalami pilek atau batuk cobalah mengonsumsi jus jeruk. Selain menambah cairan tubuh, jeruk juga kaya vitamin C yang bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.

3. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Asap rokok yang terhirup bisa mengiritasi tenggorokan sehingga akan memperparah gejala yang muncul. Statistik juga menunjukkan bahwa perokok berat akan mengalami sakit flu yang lebih parah.

4. Bawalah tisu saat bepergian
Simpanlah tisu yang bisa digunakan saat berada di tempat umum atau disekitar orang lain, serta menjaga jarak dengan orang yang memiliki gejala-gejala batuk pilek. Tiga hari pertama merupakan waktu yang paling menular.

5. Melakukan sauna
Ketika sauna maka seseorang akan menghirup udara panas lebih dari 80 derajat celsius. Suhu ini akan terlalu panas bagi virus untuk bertahan hidup. Tapi jangan terlalu lama melakukan sauna untuk menghindari efek sampingnya.

6. Melakukan istirahat yang cukup
Stres dan kurang istirahat bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah tertular penyakit. Istirahatlah yang cukup dan usahakan agar tidak kurang tidur. Karena ketika tidur, otak akan beristirahat dan tubuh mengisi ulang energi serta melawan setiap infeksi.

7. Mengonsumsi makanan tertentu
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan buah-buahan yang kaya vitamin seperti jeruk bisa memberikan nutrisi dan vitamin yang membantu tubuh melawan infeksi serta meningkatkan kekebalan tubuh. Beberapa makanan diketahui bermanfaat untuk mengatasi batuk seperti bawang mentah berguna menghilangkan dahak, akar kunyit untuk batuk kering dan secangkir jus anggur yang dicampur 1 sendok teh madu disarankan untuk mengatasi batuk.

8. Menghindari makanan junk food
Mengonsumsi makanan junk food bisa membuat tubuh menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit. Karena itu hindari makanan ini tapi gantilah dengan sayuran dan buah-buahan untuk kekebalan tubuh yang lebih baik.

9. Melakukan aromaterapi
Prinsip dari aromaterapi adalah menghirup aroma yang berbeda-beda. Dengan menghirup suatu uap bisa efektif mencairkan lendir dan mengurangi iritasi, serta menghirup minyak esensial dapat menstimulasi paru-paru untuk mengusir dahak.

10. Melakukan olahraga
Olahraga secara teratur bisa membuat tubuh mendapatkan udara segar dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
detikHealth