Panduan Service Monitor BLOK DIAGRAM MONITOR



BLOK DIAGRAM MONITOR


klik pada gambar untuk memperbesar gambar ......



1. BLOK VIDEO / RGB :

a. VIDEO INPUT : masukan sinyal yg biasanya didapat dari VGA monitor, sinyal ini terbagi menjadi sinyal merah (RED), sinyal hijau (GREEN), dan sinyal biru (BLUE).
b. VIDEO AMPS : bagian yang berfungsi menguatkan sinyal video yang didapat dari VGA dan di bagian ini terdapat pengaturan kontras.
c. VIDEO DRIVER : bagian ini berfungsi untuk pengaturan warna drive (gambar), dan pengaturan warna background layar.


2. SYNCRONISASI GAMBAR

a. Syncrone Input (Horisontal dan Vertikal Syncrone dari VGA Card) oleh IC Sinkron
b. Clamper (Rangkaian Penggenggam / pembawa sinyal video) oleh IC Sinkron
c. Syncrone Out Put (Masuk ke rangkaian Vertikal dan Horisontal)

3. VERTIKAL

a. Vertikal Oscilator (oleh IC Vertikal)
b. Vertikal Driver (oleh IC Vertikal)
c. Vertikal Amplifier (oleh IC Vertikal)
d. Vertikal Out Put (Masuk ke Vertikal Defleksi Yoke)

4. HORISONTAL

a. Horisontal Oscilator (oleh IC Oscilator Horisontal)
b. Horisontal Driver (oleh Transistor)
c. Horisontal Amplifier (oleh Transistor Horisontal)
d. Horisontal Out Put (Masuk ke Horisontal Defleksi Yoke dan Pin 1 FLYBACK)

5. POWER SUPPLY UNIT

a. AC Input (dari PLN)
b. Penyearah dan Filter (oleh Dioda dan Elco)
c. Rangkaian Triger (oleh IC Triger / pembangkit sinyal)
d. Converter tegangan tinggi (oleh FET dan STR)
e. Transformator StepDown (Penurun Tegangan)
f. Rangkaian Out Put (oleh dioda, elco, dan IC)

6. TABUNG CRT

a. Filament / Heater (Pemanas Elektron)
b. Katoda R, G, dan B (Penghasil elektron)
c. G1 (Brightnes)
d. G2 (Screen)
e. G3 / G4 (Fokus)
f. Anoda (yang terhubung dengan kop karet flyback
g. Defleksi Yoke Horisontal dan Vertikal

7. FLYBACK TUBE (FBT)

Fly Back pada prinsipnya sama persis dengan trafo, yang membedakan adalah FBT memiliki dua fungsi trafo yaitu sebagai penaik tegangan dan juga penurun tegangan.
a. Rangkaian Primer (Colector, B+)
b. Rangkaian Sekunder (G1, Ground, AFC)
c. ABL (Automatic Brgihtnes Linier)

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Panduan Service Monitor CARA KERJA MONITOR CRT



CARA KERJA MONITOR CRT

Listrik dari PLN yang 220v diubah oleh bagian power supply menjadi tegangan sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian, antara lain :
1. horisontal
2. vertikal
3. blok video
4. blok ic program dan controller
5. dll

Dan bagian power supply ini sangat penting karena kalau sampai ada kerusakan di bagian ini maka monitor tidak akan bekerja dengan normal, bahkan akan mati.

Kemudian kita lanjutkan ....
Input monitor ini adalah dari VGA ataupun yg lainnya. Sinyal gambar dari VGA ini kemudian diterima oleh rangkaian BLOK VIDEO dan rangkaian SYNCRONISASI HORISONTAL dan VERTIKAL.

Sinyal yang masuk ke blok video adalah sinyal warna merah, hijau dan biru atau Red green dan Blue, makanya rangkaian VIDEO sering disebut juga blok RGB. jadi blok video ini hanya mengolah warna saja. hasil dari blok ini adalah menuju ke katoda tabung yg juga terbagi menjadi 3 warna yaitu R, G dan B. katoda ini fungsinya untuk menghasilkan elektron, jadi masing-masing katoda menghasilkan elektron.

Sinyal syncronisasi vertikal dan horisontal di proses oleh rangkain syncronisasi untuk kemudian diteruskan ke rangkaian HORISONTAL dan rangkaian VERTIKAL. fungsi rangkaian sincronisasi ini adalah untuk mengolah dan menghasilkan gambar, sehingga jika sinyal ini hilang salah satu maka layar monitor akan kelihatan seperti diacak.

jadi ada dua bagian pertama yg bekerja agar monitor nyala dan bekerja normal yaitu :
1. blok video dan
2. blok syncronisasi vertikal dan horisontal

Kemudian dari syncronisasi vertikal diteruskan ke rangkaian vertikal, di sini sinyal vertikal diolah dengan komponen utama IC VERTIKAL yang berfungsi menggerakkan yoke vertikal.

Kemudian dari syncronisasi horisontal diteruskan ke rangkaian horisontal dan disini sinyal horisontal di olah dengan komponen utama transistor horisontal yang berfungsi menggerakkan flyback dan yoke tabung.

Flyback digunakan untuk menghasilkan tegangan sangat tinggi yaitu sekitar 26 KV, agar elektron dari katoda tabung dapat menembak ke anoda tabung sehingga muncul gambar. jadi kalau flyback tidak bekerja maka elektron tidak akan menembak dan monitor akan mati.

Yoke digunakan untuk mengarahkan elektron yg dihasilkan oleh katoda tabung agar terarah baik, yoke horisontal untuk mengarahkan elektron ke arah horisontal dan yoke vertikal untuk mengarahkan elektron ke arah vertikal, dan jika dua-duanya digabung maka elektron akan menembak ke anoda tabung secara merata dan sempurna.

Kemudian yg terakhir adalah rangkaian controller / driver dimana rangkaian ini berfungsi untuk mengatur settingan monitor, lebar sempitnya dan tinggi rendahnya serta terang gelapnya.

OK demikian kira-kira penjelasan tentang cara kerja monitor.......


Selamat belajar dan berkarya ......

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Panduan Service Monitor BLOK RGB / VIDEO



Blok ini berfungsi untuk mengolah warna yang datang dari VGA card dan dikirim ke tabung gambar/CRT.

Baik langsung saja belajar dari awal :

Video input didapatkan dari Out Put VGA Card yang memiliki 15 pin out put. Berikut urutan pin Out Put VGA Card :

Berikut ini bagan urutan pemasangan kabel VGA :
Urutan kabel VGA ini juga bisa digunakan untuk kabel LCD Proyektor.




1. Red : kalau kabel ini putus maka layar kebiru-biruan.
2. Green : kalau kabel ini putus maka layar kemerah-merahan.
3. Blue : kalau kabel ini putus maka layar kekuning-kuningan
4. Ground
5. Ground
6. Red Ground
7. Green Ground
8. Blue Ground
9. No Connection (NC)
10. Ground
11. Ground
12. No Connection (NC)
13. Horisontal Syncrone : kalau kabel ini putus maka gambar akan roling / acak
14. Vertikal Syncrone : kalau kabel ini putus maka gambar akan roling / acak
15. No Connection (NC)

Berikut ini Wujud dan bagian- bagian Blok RGBnya ( Monitor Advance Hitam 15" ) :



1. IC Penguat Video, biasanya menggunakan seri TDA : kalau rusak maka warna akan kacau atau bahkan tidak keuar gambar.

2. IC pengolah warna : kalau rusak maka gambar tidak akan muncul

3. Elco Regulator ukuran 47-100uF/100-160v tegangan 80 v untuk IC penguat video
: kalau rusak / kering / melembung maka layar samping kiri akan ada gangguan garis vertikal banyak dan melengkung.

4. Kondensator milar ukuran 102-103 / 2kv : fungsinya untuk membuang kelebihan muatan G2 (screen) : kalau rusak maka gambar terang kemudian gelap sendiri, kadang berubah-ubah sendiri, kadang malah gelap sama sekali.

5. Elco regulator warna biasanya ada 3-6 dengan ukuran 1uF/100-160v : kalau rusak maka tulisan akan ada bayangan mbleret merah / hijau / biru.

6. Trimpot : fungsinya untuk mengatur komposisi warna : kalau setingan tidak pas maka warna akan tidak alami. putar-putar saja kalau mau mencoba, tidak apa-apa.

7. Kabel Fokus / G3 / G4 : kalau putus / sambungan tak sempurna maka gambar akan tidak fokus / kabur.

8. Kabel Screen / G2 : kalau sambungan tidak sempurna maka layar akan gelap.



Bagian yang di lingkari diatas sering retak solderannya, dan kalau retak maka gambar akan terganggu.

1. IC Penguat Video
2. Soket tabung
3. IC video
4. Soket Kabel VGA dan HSync dan V Sync.

Demikian , semoga bermanfaat .....

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Panduan Service Monitor BLOK HORISONTAL

Horisontal adalah bagian monitor yang sangat penting, karena rangkaian ini berfungsi untuk membuka layar ke samping kanan dan kiri dan menyalakan fungsi flyback untuk menghasilkan tegangan tinggi yg menyuplai tabung.

Apa saja bagian komponen dari BLOK HORISONTAL ini ...?
Komponen utamanya adalah :
1. Transistor Horizontal
2. Trafo Oscilator
3. Transistor Oscilator
4. Flyback

Cara kerja rangkaian HORISONTAL

Tegangan kerja rangkaian ini adalah 60-90V yang disebut juga dengan tegangan B+ yang terhubung dengan kaki kolektor dari transistor Horizontal. Sinyal input masuk melewati IC Syncron yang kemudian diteruskan ke transistor penguat sinyal. Sinyal ini kemudian diteruskan ke trafo sinkron untuk diturunkan tegangannya dan menghasilkan output sinyal dan tegangan sekitar –0,01V yang diteruskan ke kaki basis Tr Horizontal sebagai input. Dengan adanya tegangan kerja B+ maka transistor horizontal yang mendapatkan input akan bekerja dan dengan defleksi yoke horizontal. Output transistor horizontal juga akan membuat Fly Back bekerja dan akan menghasilkan tegangan Anoda yang sangat tinggi. Adanya tegangan tinggi ini membuat elekron dari katoda tabung tertarik ke anoda dan terjadilah gambar melebar kesamping kanan dan kiri pada tabung.


Berikut ini Wujud dan bagian- bagian Blok HORISONTAL ( Monitor Advance Hitam 15" ) :

1. Transistor horisontal : berfungsi untuk menaikkan tegangan 80-125v menjadi tegangan tinggi AC sebagai tegangan kerja flyback. Macam type transistor horisontal : C5149, BU2508, BU2527AX, C5148, dll.

2. FLYBACK : berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi anoda tabung 26 kilo volt.
tiap monitor memiliki type flyback yang berbeda.

3. YOKE Horisontal : untuk membuka layar ke kanan dan ke kiri.

4. Trafo Oscilator : berfungsi untuk menghasilkan sinyal input BASIS Transistor horisontal.

5. Kondensator Mylar : berfungsi untuk mengatur lebar gambar, biasanya ukurannya 392-602 2000v

6. FET IRF 630 : berfungsi untuk mengubah tegangan 50v ke 75-125 volt yang dibutuhkan untuk tegangan kerja transistor horisontal.


Di bawah ini adalah bagan PCB Blok Horisontal (Monitor Advance 15 hitam)



1. Transistor Horisontal.
2. Flyback.
3. Port Yoke Horisontal
4. Trafo dan transistor oscilator
5. Transistor Horisontal Size (untuk mengatur lebar gambar )
6. Bagian Power Supply Horisontal.
7. FET IRF 630


Sumber: http://ekohasan.blogspot.com



Panduan Service Monitor Trouble Shooting Rangkaian HORISONTAL



Kerusakan yang sering terjadi di rangkaian horisontal :

1. Transistor horisontal konslet / rusak : ini akan menyebabkan monitor mati. Di beberapa monitor kerusakan transistor horisontal akan menimbulkan bunyi tik..tik..tik..dst ketika monitor dinyalakan dan layar gelap alias mati dan lampu power akan berkedip, tapi kadang tidak ada bunyi sama sekali dan lampu power mati total atau kadang stanby.
Solusi : Ganti Transistor Horisontal.

Persamaan Type Transistor horisontal : C5149, C5148, BU2508, BU2527AX, dan semua type transistor horisontal di sebagian besar monitor hampir sama dan setype.

2. Flyback Rusak / mati : akan menyebabkan monitor mati total dengan ciri hampir sama dengan kerusakan transistor horisontal.
Solusi : ganti flyback dengan yang setype.

3. Flyback Bocor dan mengeluarkan desis serta loncatan bunga api ungu tapi monitor masih nyala.
Solusi : tambal kebocoran dengan menggunakan autosealer (dapat dibeli di bengkel sepeda motor).

4. Transistor Horisontal Size Rusak : akan menyebabkan lebar gambar tidak bisa diatur.
Solusi : Ganti transistor horisontal sizenya, biasanya TIP122, TIP31A, TIP41, dll

5. Dioda Horisontal Size rusak : ini juga akan menyebabkan lebar gambar tidak bisa di atur.
Solusi : ganti dengan dioda yg sejenis

6. ELCO B+ (B+ adalah tegangan kerja Tr Horisontal terutama pin kolektor) rusak / kering / melembung : ini akan menyebabkan tegangan B+ naik diatas normal dan bisa menyebabkan transistor horisontal konslet / rusak. Dan akibatnya monitor akan mati.
Solusi : Ganti dengan ELCO yang sejenis.

7. FET rusak : biasanya berseri IRF630, : ini akan menyebabkan monitor mati dan indikasinya seperti kerusakan transistor horisontal. FET ini rusak biasanya disebabkan oleh ELCO yg rusak.
Solusi : ganti dengan FET yg sejenis , IRF 630, IRF 740, FS12KM, dll

8. Dioda Output power suply untuk tegangan B+ rusak / short, ini juga menyebabkan monitor mati dengan ciri kerusakan hampir sama dengan kerusakan transistor horisontal.
Solusi : ganti dengan dioda yang sejenis.

Oya ,... kalau transistor horisontal sering putus / rusak, biasanya ada elco yang kering atau flybacknya rusak.

OK demikian kira2x penjelasan tentang seputar permasalahan rangkaian horisontal monitor.

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Panduan Service Monitor BLOK SYNCRONISASI



BLOK SYNCRONISASI

Syncronisasi adalah penyamaan sinyal frekewensi yang diperoleh dari VGA dengan rangkaian.
Syncronisasi dalam monitor ada 2 bagian yaitu :

1. Syncronisasi Horizontal diperoleh dari pin 13 input kabel data monitor
2. Syncronisasi Vertikal diperoleh dari pin 14 input kabel data monitor

Syncronisasi ini dilakukan oleh IC syncronisasi (biasanya jadi satu dengan IC Controller / IC terbesar no 2)yang kemudian akan diteruskan ke bagian rangkaian Horizontal dan Vertikal secara terpisah.

Jika Syncronisasi Horizontal tidak ada maka monitor akan mati, dan

Jika Syncronisasi Vertikal tidak ada maka monitor akan kelihatan rolling (gambar berputar terus)

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com



Panduan Service Monitor BLOK VERTIKAL



Rangkaian vertikal adalah rangkaian yang berfungsi untuk menarik gambar ke atas dan ke bawah.

Apa saja bagian komponen dari BLOK HORISONTAL ini ...?

Komponen utama rangkaian ini adalah :

1. IC antara lain : TDA 1675, TDA 4866, TDA 8132, TDA 9302, STV 9302, dll
2. Elco : elco ini fungsinya untuk regulator / filter tegangan.

Cara Kerja Rangkaian Vertikal :

Sumber tegangan rangkaian vertikal ini adalah power suply terutama tegangan 12v dan -12v. Tapi ini tidak mesti , karena tiap monitor punya karakteristik tegangan yg berbeda-beda.
Input vertikal diperoleh dari kabel VGA yaitu vertikal syncrone yang masuk ke rangkaian syncronisasi dan diteruskan ke IC vertikal. Didalam IC inilah semua pengaturan dan penguatan sinyal dilakukan dengan bantuan ELCO sebagai filter tegangan. Jika ELCO ada yang rusak maka vertikal tidak akan bekerja sempurna, misal gambar menggulung, dll. Output blok vertikal ini juga dihasilkan oleh IC vertikal yang kemudian di umpankan ke YOKE VERTIKAL. Output rangkaian vertikal ini kalau diukur tegangannya berkisar 4-10 VAC. Jadi tegangannya AC.

Berikut ini Wujud dan bagian- bagian Blok VERTIKAL ( Monitor Advance Hitam 15" ) :




Di bawah ini adalah bagan PCB Blok VERTIKAL (Monitor Advance 15 hitam)



Berikut ini adalah gambar blok monitor secara utuh. Dan kebetulan Monitor yang di pakai untuk bahan panduan adalah monitor merk Advance black 15"
Silahkan di amati dan di teliti....



Sumber: http://ekohasan.blogspot.com



Cara Menentukan Data Kaki Flyback



Flyback adalah komponen monitor yg berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi dan tegangan lainnya yg dibutuhkan monitor. Flyback sebenarnya adalah trafo tapi trafo untuk tegangan tinggi agar tabung bekerja mengeluarkan gambar.

Bagian-bagian flyback adalah sbb:
A. Bagian primer
B. Bagian sekunder
C. Bagian yg terpisah antara primer dan sekunder yaitu : ABL, Screen dan Fokus dan KOP flyback.



Bagian primer flyback antara lain:

1. colector : terhubung dg colector transistor horisontal. jika flyback kerja maka pin ini akan menghasilkan tegangan tinggi. Jangan di ukur dg multitester.

2. dioda dumper : terhubung dg dioda dumper. Tidak semua flyback memiliki kaki ini.

3. B+ : terhubung dg tegangan B+ 55v dan FET IRF630. Ini adalah kaki untuk tegangan kerja flyback. Jika teg B+ tdk masuk maka flyback tidak kerja dan monitor tidak nyala.

Jadi ketiga kaki ini jika diukur dengan ohm meter x1 terhubung.

Bagian sekunder flyback antara lain :

1. Gruond : terhubung dg ground monitor.

2. AFC : Automatic Frequency Control. tegangan 30-40 dcv Fungsinya untuk mengatur kerja IRF630, kalau tegangan terlalu tinggi, misal butuhnya 30 vdc dikasih 40 vdc maka IRF tidak bekerja, akibatnya tegangan B+ akan tetap 55v dan gambar monitor akan sempit kanan kirinya. Kalau IRF kerja, maka tegangan 55v akan menjadi tegangan 90-125v tergantung resolusi monitornya.

3. G1 : terhubung dg dioda dg posisi terbalik sehingga keluarannya adalah tegangan minus antara - 100-175 dcv. Dan setelah dioda akan ada elco regulator yg juga terbalik, jadi kaki positif dapat ground monitor dan kaki negatif dapat katoda dioda terbalik itu.

Bagian ABL

ABL : Automatic Brightness Limiter. tegangan tak terukur. Pin ini harus terhubung ke jalurnya jika tidak maka akan keluar percikan/ loncatan api listrik. Fungsinya untuk membatasi brightness yg menuju ke blok RGB secara otomatis.

Bagian Screen (G2):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur terang gelap gambar.

Bagian Fokus (G3/G4):
Adalah bagian yg berfungsi untuk mengatur fokus gambar (kabur tidaknya gambar)

Bagian KOP FLyback :
Adalah bagian yg menghasilkan tegangan tinggi 26kV yang menuju atas tabung.

OK, demikian penjelasan singkat tentang flyback.....

Oya ... tidak semua kaki flyback dipakai. Yang harus terpasang dan wajib dipasang adalah kaki :
Colector, B+, G1, Ground, AFC, ABL dan Ground kaki di samping flyback.

Dan urutan kaki flyback tiap type pasti berbeda jadi kalau mengganti flyback tidak asal langsung pasang kecuali typenya sama persis....

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Kerusakan - Kerusakan Pada Flyback



Berikut ini Kerusakan - Kerusakan Pada Flyback :

Ada 9 masalah yang biasa ditemukan pada FBT problem :

1. Konslet atau Shortnya kumparan Primer
2. Open atau Short pada capasitor internal di bagian sekunder FBT
3. FBT menjadi membengkak atau hampir pecah, atau bahkan sudah pecah
4. Bagian Luar FBT memercikkan atau memancakan bunga api (bocor) ke Ground
5. Bagian Dalam memercikan atau memancarkan (bocor) diantara Lilitan primer dan sekunder
6. Short di bag dalam Dioda High Voltage pada Lilitan sekunder
7. Kerusakan pada Pembagi Tegangan Focus / Screen yang mengakibatkan Tampilan menjadi Kabur ( Blur )
8. FBT mengalami kerusakan pada saat full operating voltage ( Kondisi Under load )
9. Short di diantara Lilitan primer dan sekunder

Gejala atau tanda apa sajakah yang terlihat Jika terjadi short pada Lilitan Primer ?
* Tidak ada Tampilan ( No High Voltage )
* Power Blink
* Tegangan B+ drop
* Transistor Horz output akan menjadi Panas sekali dan lama kelamaan menjadi short
* Disekiotar Jalur B+ beberapa Komponen akan mengalami kerusakan, seperti diode di sekunder UF5404 dan FET B+ IRF 630, short.
* Terkadang menyebabkan bagian Power menjadi Jebol.

Gejala atau tanda apa sajakah yang terlihat Jika terjadi internal Capasitor Open atau short di bagian dalam FBT ?

Jika Internall Capasitornya Short :

* Power Blink
* Tegangan B+ drop
* Transistor Horz output akan menjadi Panas sekali dan lama kelamaan menjadi short
* Disekitar Jalur B+ beberapa Komponen akan mengalami kerusakan, seperti diode di sekunder UF5404 dan FET B+ IRF 630, short.
* Terkadang menyebabkan bagian Power menjadi Jebol. Contoh Merk Raffles 15’
* Bagian Power mengalami shut down, seperti contoh Merk Compaq V55,Samtron 4bi,dll
* Terkadang Komponen pada Bagian ABL (Automatic Brightness Limiter) terbakar, Bagian ini biasanya terdapat disebelah FBT , contoh Merk LG 520 Si.

Jika Internal Capasitornya Open :

* High Voltage shutdown
* Monitor akan terdengar Tik-Tik-Tik, Kadang Jika capasitor kita ukur hasilnya Baik baik saja, Namun akan mengalami Breakdown ketika pada kondisi Full operating Voltage
* Transistor Horz output akan Jebol/Putus dalam beberapa jam atau hitungan hari setelah anda menggantinya.
* Kadang kadang menyebabkan tampilan “No display”
* Gambar yang terdistorsi
* Dapat menyebabkan Transistor Horz output short dan merusak bagian Power

Anda mempunyai 3 Pilihan Jika sebuah Internal Capasitor pada FBT mengalami open atau short :

* Menggantinya dengan FBT yang baru jika anda mendapatkannya di pasaran
* Berusaha mencari FBT refurbish Jika sangat sulit sekali mendapatkan part originalnya..
* Melakukan Modifikasi atau istilah para praktisi Teknik adalah Mencangkoknya
* Pilihan terakhir Kembalikan Monitor kepada konsumen Jika tidak dapat menemukan komparasi dari FBT tersebut.

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Cara Mengganti / Modifikasi Flyback Monitor GTC Digital



Berikut ini Cara Mengganti Flyback Monitor GTC Digital:

A. Siapkan Flyback Penggantinya, tentunya anda harus tahu susunan kakinya.

Kali ini  kita menggunakan flyback monitor AOC dengan susunan kaki sbb:



1. COLECTOR
2. DIODA DUMPER
3. NC : NO CONNECTION
4. NC : NO CONNECTION
5. B+
6. NC : NO CONNECTION
7. ABL
8. GROUND
9. AFC
10. G1

B. Catat susunan kaki flyback asli yg mau diganti / dibandrek



1. COLECTOR
2. DIODA DUMPER
3. B+
4. NC : NO CONNECTION
5. H PHASE
6. AFC (4vac atau 40vdc)
7. ABL
8. G1 (-160vdc)
9. GROUND
10. H PHASE

C. Modifikasi Flyback pengganti sehingga susunan kakinya sesuai dengan flyback aslinya.

Maksudnya demikian, :

1. COLECTOR : sudah cocok, sama2x kaki no. 1

2. DIODA DUMPER : sudah cocok, sama2x kaki no. 2

3. Harusnya B+, tapi ternyata kaki no.3 flyback pengganti (AOC) adalah NC. Sedangkan kaki B+ nya AOC no.5. Tugas anda adalah membuat kaki no.5 AOC masuk ke soket PCB Board Flyback no.3. Biasanya dgn memutuskan jalur dan menggunakan kabel untuk menyambungnya.

4. NC : NC tidak penting, jadi nggak disambung juga nggak apa-apa.

5. H PHASE : ini juga jalur yang tidak masalah jika anda lepas. Jadi untuk H Phase ini tidak di pasang.

6. AFC : ini sama dengan B+, kaki AFC flyback pengganti ada di no.9. Jadi buat agar kaki no.9 nyambung ke soket PCB Flyback No.6.

7. ABL : sudah cocok nggak perlu ubah kaki.

8. G1 : tidak cocok, jadi buat agar kaki no. 10 flyback AOC nyambung ke soket PCB no. 8 board GTC.

9. GROUND : tidak cocok, jadi buat agar kaki no. 8 flyback AOC nyambung ke soket PCB no. 9 board GTC.

10. H Phase : jalur ini diputus saja, karena tidak digunakan ga' papa.



D. Pasang kaki ground disebelah 10 kaki utama dan juga kabel fokus dan screen serta kop flyback.

E. Pasang juga kabel lilitan Syncronisasi power suply
Kalau nggak dipasang IRF630 kadang tidak bekerja.


F. Atur posisi dan letak kaki serta kabel serapi mungkin...


G. Siap di coba ...

Kebetulan media praktek kali ini adalah monitor GTC 14" Digital.
Cara ini tidak hanya untuk monitor GTC tapi juga bisa digunakan untuk semua monitor, tapi tidak semua monitor mudah di bandrek, ada beberapa monitor yang sulit di bandrek karena semua kakinya digunakan dan ada jalurnya.

OK selamat mencoba, dan bereksperimen ....

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

Panduan Service Monitor CRT





PERALATAN KERJA

1. AVO METER / MULTI TESTER
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan. AVO kependekan dari AMPERE, VOLTAGE, OHM.

Multitester ada 2 jenis yaitu :

1. Analog (pakai jarum penunjuk)



Multitester analog yang pakai jarum hasil ukur berupa jarum penunjuk yang menunjuk pada papan skala.
• Untuk Ohm meter : skala ukur 0 Ohm ada disebelah kanan.
• Untuk DCVolt, ACVolt, DC Amp : skala ukur 0 ada disebelah kiri.

PERHATIAN :
Untuk pengukuran hambatan jarum penunjuk harus selalu di nol kan (Zerro Ohm Adjustment). Caranya probe merah dan hitam dihubungkan kemudian atur tombol Zerro Ohm Adj sampai menunjuk angka nol. Tiap kali perubahan batas ukur Ohm meter harus selalu dilakukan Zerro Ohm Adj.

“ BATAS UKUR HARUS DIATAS UKURAN KOMPONEN YANG DIUKUR “

Misalnya :
Tegangan yang akan diukur : 220 VAC maka batas ukurnya : 250 VAC / 500 VAC.


2. Digital (pakai LCD)



Multitester digital hasil ukur langsung dapat dilihat dilayar berupa angka.

2. SOLDER
Adalah pemanas timah. Ini adalah alat utama dalam pekerjaan elektronika. Alat pelengkap solder adalah pasta yang berfungsi untuk membersihkan ujung solder agar mudah untuk mencairkan timah. Solder yang baik dilengkapi dengan switch untuk menaikkan dayanya sehingga pada waktu digunakan untuk menyolder jalur yang tebal akan dapat mencairkan timahnya.



3. SOLDERING ATRACTOR
Adalah alat untuk menarik timah yang menempel di papan PCB yang terlebih dahulu dicairkan dengan solder. Cara kerjanya seperti pompa tapi kebalikannya yaitu menarik.



4. OBENG
Obeng adalah alat untuk membuka sekrup. Obeng yang digunakan adalah obeng -, obeng +, dan obeng trim.



5. TANG
Tang ada beberapa jenis yaitu tang biasa, tang potong (untuk memotong kaki komponen / kabel), tang cucut (untuk memegang / mengambil komponen).





Sumber: http://ekohasan.blogspot.com


MENGENAL dan MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA RESISTOR



MENGENAL & MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA
RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω). Ukuran lainnya adalah Watt.

1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000 Kilo Ohm (KΩ)
1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm (Ω)

Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor terbagi menjadi :

a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
 
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah.


Variable resistor ada 5 jenis yaitu :
• Potensiometer • Trimmer Potensio (Trimpot) • NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil • PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar • LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil
Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika :
• Sebagai beban rangkaian • Untuk membagi tegangan atau arus


Simbol Resistor dalam rangkaian :


Berikut daftar kode warna resistor :


Misal :

Resistor dengan gelang warna :

I. Coklat : 1
II. Hitam : 0
III. Merah : 00
IV. Perak : 10%

Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm – 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 – (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).

GABUNGAN RESISTOR

Resistor Hubung Seri


Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R ...
Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm




Resistor Hubung Paralel

Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R .....
Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.




Mengukur Resistor Dengan Multi Tester

1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj.
2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur).
3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja)
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.





Kesimpulan Hasil Pengukuran
1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik
2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak
3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus
4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com






MENGENAL dan MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA KAPASITOR



 KAPASITOR

Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.

1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F)
1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF)
1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)

Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.

Adapun jenis – jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :

a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -)
b. Kondensator Keramik
c. Kondensator Mylar
d. Kondensator Mika
e. Kondensator Kertas

Penggunaan kapasitor dalam rangkaian :
• Sebagai perata arus
• Sebagai penyimpan arus listrik



Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :


Cara Membaca Elco

Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.

Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar

Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya :
• Angka I : melambangkan angka
• Angka II : melambangkan angka
• Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad.
Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.

Mengukur Elco Dengan Multitester

Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran

• Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik
• Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor
• Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus
• Jarum menunjuk angka nol : elco short


Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester

Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.



Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik
• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor
• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus
• Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short

Sumber: http://ekohasan.blogspot.com

MENGENAL dan MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA DIODA



Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC.

Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.


Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :



Sifat dioda :

• Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,


• Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.


Fungsi Dioda :

• Sebagai penyearah
• Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas

Mengukur Dioda Dengan Multitester

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100



1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.


2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
kemudian posisi dibalik :
probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol
berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.



4. DIODA ZENER
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.

Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :

• Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt
• Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA
• Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.

Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll



Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.

Aplikasi dalam rangkaian :



Sumber: http://ekohasan.blogspot.com