Bagaimana perasaan Anda saat mengetahui diri Anda hamil? Sulit digambarkan, antara bahagia, surprise, deg-degan, juga sedikit khawatir. Ada yang membayangkan akan mengalami mual-muntah, ngidam, perut kembung. Nah, bagaimana bila hal yang sudah cukup buruk (tetapi menyenangkan) ini masih ditambah dengan menghadapi suami yang mendadak juga terlihat berbeda?
Mungkin Anda tak menyadari, namun banyak pria yang ikut gelisah ketika mendapati sang istri hamil. Dalam bukunya, The Male Brain: A Breakthrough Understanding of How Men and Boys Think, Dr Louann Brizendine -seorang neuro-psychiatrist- mengatakan, banyak hal yang terjadi pada pria selama kehamilan istrinya. Selama sembilan bulan kehamilan, perubahan yang dialami pria untuk menjadi ayah "dimeriahkan" dengan berbagai situasi hormonal, emosional, dan fisik. Bukan hanya Anda yang tidak mengetahuinya, pria pun mungkin tak menyadarinya.
Berdasarkan pengamatan baru Brizendine ke dalam liku-liku dan keanehan otak pria ini, terungkap beberapa hal yang terjadi pada pria ketika pasangannya sedang hamil. Anda mungkin pernah melihat beberapa di antaranya:
Mereka stres
Ketika pertama kali mendengar bahwa Anda hamil, ia mungkin akan ikut excited. Namun setelah sadar apa yang akan dihadapi, ketegangan pun mulai dirasakannya. Untunglah hal ini tak akan berlangsung lama. Perasaan gelisah atau tertekan itu berada pada puncaknya di 6-8 minggu pertama. Hal ini disebabkan pria baru melihat tanda-tanda kehamilan itu belakangan.
"Saat memprogram kehamilan, perempuan biasanya lebih aktif mengamati tanda-tanda dan gejalanya sepanjang waktu," kata Dr Brizendine. "Mereka akan memeriksa payudara, apakah menjadi lebih besar, atau biasanya memang sesakit ini? Mereka mengingat-ingat apa yang mereka makan atau minum, dan merasa khawatir setiap kali ke kamar mandi."
Ketika pria mendapati pasangannya hamil, mereka sebenarnya sudah siap masuk ke dalam proses transisi yang besar. Awalnya mereka merasa excited, namun ketika mulai menghadapi kenyataan sebenarnya, perasaan senang berganti menjadi gelisah. Perasaan ini mulai berkurang begitu hormon-hormon barunya muncul.
Hormon-hormonnya berfluktuasi
Bukan hanya hormon perempuan yang bergolak ketika dirinya hamil, tetapi juga hormon pasangannya. Hormon estrogen dan progesteron ibu hamil meningkat tiga kali lipat, dan hal ini juga mempengaruhi hormon si calon bapak. Sejumlah pheromone yang keluar dari kelenjar keringat si ibu menyebabkan kadar testosteron pria menurun, dan kadar prolaktinnya meningkat. Situasi hormonal ini akan mendorong insting kebapakannya. Jika otak bocah laki-laki berubah menjadi otak dewasa saat pubertas, otak pria secara perlahan berubah menjadi otak ayah selama kehamilan istrinya.
Ikut mengalami mual-muntah
Ada beberapa pria yang berat badannya ikut naik ketika istri mereka hamil, dan ada juga yang mengalami gejala-gejala kehamilan seperti yang dialami sang istri. Hal ini biasanya diawali pada akhir trimester pertama, namun dapat berlanjut sepanjang kehamilan berlangsung. Bersamaan dengan penambahan berat badan, beberapa pria juga terlihat menampakkan gejala-gejala seperti mual dan muntah. Tak ada yang bisa Anda lakukan saat itu, kecuali berbagi makanan untuk mengurangi rasa mualnya.
Ia mendengarkan
Tampaknya ia tidak menaruh perhatian pada apapun yang Anda katakan (seperti biasanya), namun pusat pendengarannya saat ini berubah, untuk bersiap mendengarkan tangisan-tangisan di tengah malam nantinya. Alam tampaknya mempersiapkan diri kita secara natural; ketika bayi membutuhkan perhatian penuh, maka otak orangtuanya pun di-"set" dalam kewaspadaan tinggi. Memang para ibu baru masih mendengarkan dengan lebih baik ketimbang pasangannya, namun setidaknya kecenderungan mendengar pada pria juga mulai tumbuh.
Ia jatuh cinta
Meskipun pria secara fisik tidak terkoneksi dengan bayi di dalam kandungan, mereka pun sedang dipersiapkan untuk menciptakan ikatan biologis dan menumbuhkan cinta yang intens terhadap si bayi. Bersamaan dengan fungsi pendengarannya yang semakin sensitif, seluruh inderanya pun meningkat, seolah ia sedang jatuh cinta lagi. Sensitivitas baru ini dimulai sebelum bayi dilahirkan, namun intensitasnya meningkat secara dramatis begitu pria menatap wajah malaikat kecilnya saat pertama kali hadir di dunia, dan menyentuh kulitnya. Dr Brizendine mengungkapkan, "Otak yang sama, yang sebelumnya terserap saat menonton pertandingan bola, dapat menjadi terserap dengan hadirnya si bayi."
Sinkronisasi ayah-anak
Bila ibu dan anak berada dalam ritme yang sama, hal itu sudah biasa. Namun kombinasi hormon dan sentuhan fisik dengan si bayi memungkinkan sang ayah membangun sinkronisasi antara dirinya dengan anak. "Untuk memastikan bahwa hal ini terjadi, para ibu harus membiarkan suami mereka ikut berperan walaupun sedikit," saran Dr Brizendine. Biarkan si ayah baru ini membantu, dalam pengawasan Anda tentunya. Namun penelitian juga menunjukkan bahwa para ayah akan berperilaku secara berbeda ketika istri mereka memperhatikan atau tidak. Insting pria pun mulai tumbuh, dan sebaiknya Anda memberi kesempatan padanya untuk berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar