Ngorok atau mendengkur bisa dialami siapapun baik laki-laki maupun perempuan dan sama-sama membuat pasangannya tidak bisa tidur nyenyak. Meski sebagian besar pemicunya sama dengan laki-laki, ngorok pada perempuan juga dipengaruhi hormonal.
Jika dibiarkan, mendengkur akan membuat pasangan terganggu tidurnya sehingga bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga. Bagi yang tidurnya mendengkur, dengkuran itu juga bisa berbahaya karena jika saluran napas tersumbat maka napasnya bisa berhenti sesaat.
Beberapa faktor yang menyebabkan perempuan mendengkur antara lain sebagai berikut.
1. Obesitas
Kegemukan membuat perempuan lebih sering mendengkur saat tidur karena banyak timbunan lemak di leher. Karena saat tidur jaringan di saluran napas banyak yang diistirahatkan, timbunan lemak di leher menekan saluran napas sehingga memicu suara mendengkur.
2. Menopause
Perempuan lebih banyak mendengkur di atas usia 40 tahun, karena pada usia tersebut umumnya sudah masuk masa menopause. Berkurangnya produksi hormon esterogen memicu dengkuran saat tidur karena hormon tersebut merupakan stimulan bagi saluran napas yang menjaga agar tidak melemah saat tidur.
3. Posisi tidur
Perempuan lebih mudah mendengkur jika posisi tidurnya telentang atau menghadap ke atas. Pada posisi tersebut, pangkal lidah tertarik gravitas hingga menekan tenggorokan dan menyumbat saluran napas. Cobalah tidur dengan posisi miring, lalu mintalah masukan pada suami apakah dengan posisi tersebut masih mendengkur.
4. Alkohol
Salah satu efek alkohol adalah memicu relaksasi otot, termasuk di saluran napas. Sama halnya dengan laki-laki, perempuan juga makin rentan mengalami penyempitan saluran napas pada saat tidur jika sering mengonsumsi alkohol.
5. Infeksi dan radang
Sinusitis, pilek dan alergi bisa membuat saluran napas menyempit sehingga perempuan yang memiliki gangguan tersebut cenderung lebih sering mendengkur. Radang juga bisa dipicu oleh asap rokok, karenanya berhenti merokok bisa membantu meredakan dengkuran pada perempuan.
6. Anatomi yang tidak normal
Mendengkur lebih banyak dialami orang-orang yang memiliki tonjolan tonsil lunak dan memanjang di kerongkongan. Tonjolan tersebut akan bergerak masuk saat menarik napas, lalu keluar saat menghembuskannya kembali. Makin panjang tonjolannya, makin besar kemungkinannya untuk mendengkur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar