Teka-teki kematian Michael Jackson (jacko) mulai terungkap. Jacko meninggal bukan karena serangan jantung. Diduga, dia meninggal karena tidak sanggup menahan rasa sakit karena terlalu banyak mengonsumsi obat tidur, obat penahan rasa lapar serta obat-obatan lainnya.
Semasa hidupnya, Jacko sangat bergantung pada obat-obatan. Jumlah obat-obatan yang dia konsumsi bahkan tak terhitung jumlahnya. Dalam satu bulan, Jacko rela untuk menghabiskan biaya sebesar $50.000 (sekitar Rp 510 juta) khusus untuk obat-obatan. Beberapa obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin adalah obat penghilang rasa sakit, obat peregang otot, obat penenang, obat anti-depresi, obat anti-gelisah, obat untuk penghilang rasa panas di dalam perut dan obat tidur karena dia mengidap insomnia.
Ketergantungan obat-obatan oleh Jacko juga diakui oleh suster pribadinya, Cherilyn Lee. Menurutnya, empat hari sebelum kematiannya, Jacko menghubungi dia melalui telepon dengan alasan sulit tidur. Lewat stafnya, Jacko meminta dibuatkan resep obat tidur yang ampuh.
Jacko juga mengatakan kalau tubuhnya merasakan setngah badan panas dan setengah badannya lagi dingin. Susternya menyarankan supaya Jacko pergi ke rumah sakit. Sayangnya, saran sang suster tidak dilakukan Jacko. Ia justru memilih untuk istirahat di rumahnya, Holmby Hills sambil terus menerus minum obat-obatan.
Kematian Jacko bisa dikatakan penuh misteri. Tak heran bila keluarganya meminta otopsi ulang. Dari otopsi kedua ditemukan beberapa fakta yang mengejutkan. Hasilnya berbeda dengan hasil otopsi pertama. Pada otopsi pertama, diberitakan bahwa tidak ada kelainan atau luka fisik di tubuh Jacko. Sedangkan di otopsi kedua, hasilnya ditemukan bahwa beberapa tulang rusuk Jacko patah juga ditemukan bekas suntikan dan juga 13 bekas operasi.
Tulang rusuk yang patah, kemungkinan disebabkan oleh usaha petugas medis yang melakukan CPR dengan cara menekan dada Jacko terlalu keras. Sementara suntikan ada di bagian dada, pinggul, paha, dan bahu sebagai upaya petugas medis untuk merangsang denyut jantung.
Selain luka fisik, dalam lambung Jacko juga hanya ditemukan satu butir pil, tidak ada makanan lain. Saat meninggal, berat badan Jacko hanya 50 kilogram, bayangkan betapa kurusnya dibandingkan tinggi tubuhnya yang 177cm.
Sumber: Koran Suara Pembaruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar