Pola makan yang salah bisa memicu perut begah, yang dalam bahasa awam sering disebut kembung atau masuk angin karena biasanya jadi sering kentut. Ada banyak cara untuk mencegahnya, mulai dari mengubah pola makan hingga menghindari stres.
Perut kembung terjadi ketika perut tidak mampu mencerna makanan dengan sempurna, baik karena pengaruh jenis makanan yang dikonsumsi maupun kurangnya enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan. Akibatnya proses pencernaan malah menghasilkan gas yang membuat perut begah atau terasa penuh.
Agar perut tidak memproduksi gas yang berlebihan, beberapa kebiasaan berikut ini bisa diterapkan.
1. Menjaga kecukupan serat
Tidak hanya melancarkan sistem pencernaan, serat juga berfungsi sebagai sikat yang membersihkan usus dari biangnya kanker yakni pengotor-pengotor radikal bebas. Kecukupan serat juga bisa mencegah berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung dan wasir atau hemorhoid.
Hampir semua jenis sayuran dan buah-buahan adalah sumber serat yang baik untuk kesehatan. Agar tidak bosan, penuhi juga kebutuhan serat dari sumber lain misalnya sereal tinggi serat, roti gandum serta gantikan permen dengan cemilan lain misalnya berondong jagung tanpa mentega.
Hindari jenis-jenis sayuran yang memicu produksi gas yang berlebihan seperti brokoli, kobis atau kol dan kembang kol. Bagi sebagian pria, pati jagung dan kentang juga bisa bikin perut kembung. Bagi yang alergi laktosa, hindari susu agar tidak gampang masuk angin.
2. Mengunyah makanan sebelum ditelan
Terdengar sepele, tetapi mengunyah makanan adalah salah satu bagian penting dalam proses pencernaan. Bukan hanya menghancurkan makanan secara mekanis, gerakan mengunyah makanan juga merangsang produksi air ludah yang berisi enzim-enzim untuk mencerna makanan secara kimiawi.
3. Batasi porsi makan
Hindari kebiasaan makan berlebihan karena makan dalam porsi yang besar akan merangsang produksi asam lambung yang lebih banyak untuk mencernanya. Akibatnya adalah peningkatan risiko refluks asam lambung, nyeri dada (heartburn) dan perut kembung.
4. Olahraga teratur
Sebuah penelitian di jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology mengungkap bahwa olahraga teratur bisa mengurangi risiko gangguan pencernaan. Dalam penelitian tersebut, obesitas dan kurang gerak juga berhubungan dengan nyeri perut dan sindrom iritasi usus.
5. Menghindari stres
Stres terutama pada pria, fluktuasi mood saat stres bisa menghambat aliran darah ke organ-organ pencernaan. Akibatnya produksi enzim-enzim pencernaan terhambat, lalu memicu ebrbagai masalah seperti kelebihan asam lambung, perut kembung serta susah buang air besar.
6. Membatasi penggunaan obat maag jenis antasida
Antasida bekerja dengan menetralisir kelebihan asam lambung agar tidak memicu nyeri pada tukak lambung, refluks serta nyeri dada. Namun jika digunakan secara berlebihan, obat yang dijual bebas di warung-warung ini bisa merusak lambung sehingga rentan terkena infeksi.
7. Menggunakan suplemen enzim jika perlu
Beberapa jenis suplemen bisa membantu pencernaan karena mengandung enzim-enzim tertentu seperti amilase, lipase, selulase dan protease. Enzim tersebut secara alami juga diproduksi di sistem pencernaan sehingga orang sehat sekalipun boleh mengonsumsi suplemen untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar