Ketika seseorang sakit maka ia akan membutuhkan bantuan dokter
untuk mengobatinya. Tapi diantara sekian banyak jumlah dokter, bagaimana cara
menentukan dokter yang tepat?
Sebagian besar orang masih mengandalkan pendapat dari mulut ke mulut dalam memilih dokter. Meski beberapa diantaranya kadang menyempatkan diri untuk mencari informasi mengenai dokter yang ahli atau handal dibidang tertentu.
Namun sayangnya sangat sulit menemukan dokter yang tepat. Kondisi ini membuat pasien harus melakukan penelitian sendiri untuk menemukan dokter mana yang cocok dan bisa membuatnya berobat dengan nyaman.
Banyak hal yang harus dilakukan atau dipertimbangkan seseorang untuk mendapatkan dokter yang tepat dan kompeten yaitu:
1. Jika seseorang sudah memiliki penyakit, ketahui terlebih dahulu apakah penyakit tersebut memiliki kebutuhan medis khusus, misalnya untuk gangguan jantung, diabetes atau faktor risiko tertentu.
Hal ini karena meskipun sama-sama dokter penyakit dalam, tapi kadang seorang dokter memiliki keahlian tambahan mengenai penyakit dalam tertentu dibanding yang lainnya. Informasi tersebut bisa menjadi tambahan referensi dalam menentukan dokter.
2. Pertimbangkan lokasi dan afiliasi dari tempat dokter atau rumah sakit ia bekerja. Usahakan tempat tersebut tidak terlalu jauh dari rumah dan mudah dijangkau.
3. Mencari tahu kualitas dari dokter tersebut, seperti apakah memiliki surat izin praktek yang masih berlaku karena surat izin ini biasanya perlu disertifikasi ulang setelah jangka waktu tertentu, apakah pernah melakukan tindakan indisipliner, cara komunikasi dokter tersebut dengan pasien serta ketahui apakah dokter tersebut mau menerima pembayaran melalui asuransi atau tidak.
4. Pertimbangkan pula apakah dokter tersebut memiliki jam praktik malam dan saat akhir pekan, mau membuat janji untuk perawatan mendesak, memiliki waktu tunggu yang wajar atau tidak serta apakah ia bekerja solo atau berkelompok dengan dokter lain yang satu bidang dengannya.
5. Cobalah untuk mencari dokter yang bisa membuat pasien merasa nyaman dan cocok sehingga pasien akan lebih mudah untuk terbuka dalam menjelaskan keluhan yang dialaminya.
Sebagian besar orang masih mengandalkan pendapat dari mulut ke mulut dalam memilih dokter. Meski beberapa diantaranya kadang menyempatkan diri untuk mencari informasi mengenai dokter yang ahli atau handal dibidang tertentu.
Namun sayangnya sangat sulit menemukan dokter yang tepat. Kondisi ini membuat pasien harus melakukan penelitian sendiri untuk menemukan dokter mana yang cocok dan bisa membuatnya berobat dengan nyaman.
Banyak hal yang harus dilakukan atau dipertimbangkan seseorang untuk mendapatkan dokter yang tepat dan kompeten yaitu:
1. Jika seseorang sudah memiliki penyakit, ketahui terlebih dahulu apakah penyakit tersebut memiliki kebutuhan medis khusus, misalnya untuk gangguan jantung, diabetes atau faktor risiko tertentu.
Hal ini karena meskipun sama-sama dokter penyakit dalam, tapi kadang seorang dokter memiliki keahlian tambahan mengenai penyakit dalam tertentu dibanding yang lainnya. Informasi tersebut bisa menjadi tambahan referensi dalam menentukan dokter.
2. Pertimbangkan lokasi dan afiliasi dari tempat dokter atau rumah sakit ia bekerja. Usahakan tempat tersebut tidak terlalu jauh dari rumah dan mudah dijangkau.
3. Mencari tahu kualitas dari dokter tersebut, seperti apakah memiliki surat izin praktek yang masih berlaku karena surat izin ini biasanya perlu disertifikasi ulang setelah jangka waktu tertentu, apakah pernah melakukan tindakan indisipliner, cara komunikasi dokter tersebut dengan pasien serta ketahui apakah dokter tersebut mau menerima pembayaran melalui asuransi atau tidak.
4. Pertimbangkan pula apakah dokter tersebut memiliki jam praktik malam dan saat akhir pekan, mau membuat janji untuk perawatan mendesak, memiliki waktu tunggu yang wajar atau tidak serta apakah ia bekerja solo atau berkelompok dengan dokter lain yang satu bidang dengannya.
5. Cobalah untuk mencari dokter yang bisa membuat pasien merasa nyaman dan cocok sehingga pasien akan lebih mudah untuk terbuka dalam menjelaskan keluhan yang dialaminya.
Sumber: detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar