Banyak orangtua yang mengeluhkan keadaan anaknya yang seringkali rasis atau suka memilih-milih teman di dalam pergaulan. Memang sih mungkin pada awalnya hal tersebut sepertinya sepele, tetapi jika hal tersebut dibiarkan, biasanya pasti akan memberikan efek yang negatif bagi perkembangan anak itu sendiri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak Anda menjadi pribadi yang mau untuk menghargai sesamanya.
Ajarkan Anak Anda untuk tahu bahwa semua orang diciptakan Tuhan untuk saling menghargai satu sama lain
Menghargai satu sama lain memang terdengar seperti hal yang sulit untuk dilaksanakan dalam mendidik anak Anda. Mungkin Anda berpikir bahwa penyebab utamanya adalah kepribadian anak Anda sendiri, tetapi terkadang secara tidak langsung, Anda memberikan pengaruh yang negatif kepada pemikirannya, seperti misalnya jika Anda bersikap rasis terhadap orang lain, anak Anda akan mengikuti pola yang Anda pikirkan karena Anda adalah panutan bagi anak Anda untuk berperilaku sehari-hari.
Misalnya saja Anda suka berbicara “Dasar orang….,memang orang suku itu tidak ada yang benar, masa kelakuannya begini, begitu, dan lain-lain”. Nah, jika Anda membicarakan hal tersebut di depan anak Anda, maka anak Anda akan hidup dengan pemikiran seperti itu. Contohnya saja jika Anda banyak membicarakan hal yang bersifat rasis kepada orang lain, maka jika anak Anda mendengar itu terus-menerus, maka ia juga akan berkembang menjadi pribadi yang rasis terhadap orang lain.
Karena itu, ajarkanlah anak Anda agar ia mau untuk menjadi pribadi yang tahu untuk menghargai satu sama lain. Terlebih dari semua itu, tegaskan dan tanamkan kepada anak Anda bahwa semua manusia diciptakan oleh Tuhan untuk saling menghargai satu sama lainnya. Jadi, ajarkan anak Anda untuk tahu menghargai sesama manusia karena itu adalah bekal dari kepribadiannya nanti. Jika Anda tidak pernah mengajarinya dari kecil, anak Anda bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, tidak menghargai sesamanya, dan tidak perduli dengan orang lain.
Berikan pengertian kepada anak Anda bahwa hidup itu bukan hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga orang lain
Hidup memang tidak boleh egois. Dalam masyarakat, kita harus membiasakan diri untuk hidup saling berbagi satu dengan lainnya. Kita tidak akan pernah untuk bisa hidup sendiri-sendiri atau mencukupi segala kebutuhan kita tanpa orang lain. Karena itulah sangat dibutuhkan pengertian kepada anak Anda supaya ia jangan menjadi pribadi yang egois di tengah masyarakat.
Pengajaran atau pengertian yang diberikan kepada anak Anda sederhana saja, yaitu ajarkan ia untuk tahu untuk membagi kepada yang lainnya jika ia mempunyai kelebihan dari makanan kecil atau apapun yang bisa dibagikan kepada orang lain. Selain itu, Anda juga bisa mengajarinya dengan cara yang tegas, sehingga ia mengerti dengan jelas batasan-batasan mengenai hal yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan di dalam menjalani hidup.
Ajarkan anak Anda untuk bersikap sopan santun kepada orang lain
Kesopanan merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Ketika seseorang mengajarkan anak-anaknya untuk tahu tata krama dan sopan santun, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang sopan dan tidak membeda-bedakan antara satu orang dengan yang lainnya. Biasakan untuk anak Anda mengucapkan “Selamat pagi Pa, Ma” atau biasakan dirinya untuk bersikap hormat kepada semua pihak yang lebih tua, agar ia terbiasa untuk bersikap sopan santun kepada yang lainnya.
Anak yang kurang dididik dan tidak tahu sopan santun biasanya sering bersikap angkuh, jutek, tidak memandang bersahabat dengan orang lain, dan bahkan kemungkinan terburuknya adalah anak tersebut bisa bersikap munafik. Biasanya anak yang bersifat munafik adalah anak yang hanya bersikap baik terhadap orang yang disegani atau yang dianggap baik dan mendatangkan keuntungan bagi dirinya.
Ajarkan anak Anda untuk tahu bahwa hidup itu harus tahu untuk berterima kasih dan meminta maaf
Berterima kasih dan meminta maaf merupakan hal yang dasar yang harus dimiliki.Ajarkan anak Anda untuk tahu untuk mengucapkan terima kasih ketika ia menerima segala sesuatu dari orang lain dan ajarkan ia untuk meminta maaf ketika ia melakukan kesalahan.
Jangan sekali-sekali untuk memaklumi perbuatannya yang salah dan menganggap “yah, begitulah memang anak-anak”. Tetapi, tegaskanlah kepada anak Anda jika ia melakukan kesalahan ia harus segera mengucapkan pernyataan maaf dan berjanji untuk menjadi anak baik dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Tegaskan kepada anak Anda agar hidup tidak munafik dan tidak pura-pura
Sifat munafik dan pura-pura seringkali timbul karena anak tersebut memiliki sifat yang suka membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya. Biasanya, anak yang bersikap munafik dan pura-pura sering bersikap baik dan ramah di depan orang yang ia segani atau yang bersangkutan dengan kepentingan pribadinya saja, tetapi dibelakang itu ia seringkali bersikap tidak baik kepada orang lain yang tidak disegani atau dianggap tidak memberikan keuntungan bagi dirinya. Kepribadian seperti itu, jika dibiarkan akan berkembang terus-menerus dan membuatnya menjadi anak yang bersikap sombong, suka membeda-bedakan teman dan bersikap tidak terpuji kepada orang lain.
Karena itu, ajarkan anak Anda untuk bersikap apa adanya dan tidak munafik. Ajarkan ia untuk tidak bersikap baik hanya di depan orang yang ia hormati atau yang menyangkut kepentingan pribadinya saja, tetapi ia harus juga bersikap baik dan terpuji di hadapan semua orang tanpa membeda-bedakan siapapun orang tersebut. Biasakan juga agar ia tidak mempunyai “daftar orang terfavorit” yang dapat membuatnya membeda-bedakan orang berdasarkan kepentingan dirinya, tetapi tegaskan kepadanya agar ia bersikap hormat dan sopan santun kepada semua orang yang ada di sekitarnya.
Sumber: www.artikel-kesehatan-online.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar