Hati-Hati Terhadap Efek Obat Tidur Anda !

Susah tidur memang bisa diatasi dengan pemakaian obat tidur. Tapi, waspadalah dengan konsumsi obat tidur yang Anda pergunakan.

Pemakaian obat tidur tidak selalu berbahaya jika digunakan dengan benar. Malah obat tidur yang diresepkan cenderung aman dan efektif membantu Anda mendapatkan tidur yang nyenyak.

Faktanya memang para dokter menyatakan kalau pil yang diresepkan masih lebih aman dibandingkan obat yang dijual bebas di apotek. Meskipun begitu, pil tidur yang diresepkan tetap bisa menimbulkan efek samping, khususnya jika menggunakan tipe dan dosis yang tidak tepat untuk Anda.

Agar tidak resah, ada baiknya Anda mengetahui efek yang ditimbulkan saat menggunakannya, serta cara yang baik untuk menghindarinya. Berikut paparannya seperti dikutip dari Ralph Downey III, PhD, direktur Loma Linda University Sleep Disorders Center di Loma Linda, California, pada Livescience:

1. Gejala Mabuk

Menggunakan obat tidur bisa membuat Anda merasa kelelahan, kepala pusing, sakit kepala atau mual, serta susah bangun di pagi hari. Akan tetapi, efek samping ini bisa dihindari. Anda tidak akan mengalami gejala-gejala mabuk ini jika dokter telah meresepkan dosis tepat, dan Anda menggunakan obat sesuai instruksi dokter.

2. Bahaya Nyeri Ulu Hati.

Sebuah studi yang dilakukan menunjukkan jika mereka yang menggunakan obat tidur (ambien) lebih berisiko terbangun akibat serangan nyeri ulu hati karena naiknya asam lambung ke arah kerongkongan. Aliran asam yang berlawanan arah ini bisa merusak kerongkongan. Kerusakan yang sama pada sel-sel yang melapisi tenggorokan akan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

3. Ketergantungan.

Hati-hati dengan hal ini, karena pasien seringkali cemas menggunakan obat tidur karena takut ketergantungan. Tetapi sejumlah studi menunjukkan kalau ketergantungan terhadap obat tidur semakin menurun seiring dengan ditemukannya jenis obat tidur baru. Peneliti menemukan fakta kalau Rozerem, obat yang relatif masih baru, mempunyai efek yang paling sedikit dari semuanya, dan kelihatannya tidak mengundang ketergantungan. Akan tetapi ketergantungan masih mungkin terjadi jika menggunakan jenis obat lainnya, khususnya benzodiazepines.

Menggunakan obat tidur dalam jangka panjang bisa menyelubungi penyebab insomnia yang sebenarnya, seperti kebiasaan tidur yang buruk atau terlalu banyak stres.

4. Insomnia Berantai

Hal terpenting untuk diketahui mengenai obat tidur adalah bagaimana dan kapan harus berhenti menggunakannya. Menghentikan penggunaan dengan tiba-tiba bisa menyebabkan insomnia berantai. Artinya, Anda mengalami gejala gangguan tidur yang sama bahkan lebih buruk tanpa penggunaan obat. Para pakar biasanya meresepkan dosis yang lebih rendah atau memberikan obat yang berbeda, hingga pasien siap untuk tidur tanpa bantuan obat.

5. Rasa Aneh Zat Kimia.

Pembuat Lunesta (eszopiclone) mengingatkan pasien mengenai efek samping yang umum berupa rasa pahit dan rasa seperti zat kimia di mulut.

6. Efek Samping Seksual.

Menurut Downey, obat tidur Rozerem berinteraksi dengan hormon-hormon. Rozerem merupakan saingan melatonin, jadi obat ini meningkatkan kadar melatonin sekitar 16 kali dari normal di otak. Peningkatan melatonin ini akan membuat Anda tidur, tapi juga bisa mengganggu kadar testosteron. Hal ini bisa mengubah dorongan seksual serta siklus menstruasi Anda.

Sumber: www.artikel-kesehatan-online.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar