Bakteri yang Bisa Pengaruhi Suasana Hati

Perubahan suasana hati seseorang biasanya oleh lingkungan seperti masalah keuangan, hari yang buruk dikantor atau kondisi lainnya. Tapi ternyata perubahan ini juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme tertentu.

Studi menunjukkan ada bakteri dan parasit yang bisa mengubah kepribadian atau suasana hati seseorang. Beberapa ahli percaya bahwa mikroorganisme ini bisa membuat seseorang menjadi depresi atau justru membuahkan kebahagiaan.

Salah satu teori yang dipercaya oleh para peneliti untuk memperkuat dugaan tersebut adalah bakteri dan parasit mampu mempengaruhi keseimbangan senyawa kimia di otak. Kondisi ini memungkinkan infeksi yang dialami oleh seseorang menyebabkan perubahan suasana hati dan perilaku.

Beberapa bakteri dan parasit yang diketahui bisa mempengaruhi suasana hati seseorang yaitu:

Parasit yang bisa mengubah perilaku
Toxoplasma gondii merupakan parasit yang bisa ditemukann dalam feses kucing. Sebuah studi menunjukkan sejumlah kecil T.gondii bisa mengubah perilaku seseorang yang rentan dengan parasit ini.

Selain itu, T.gondii juga telah dihubungkan dengan gangguan kejiwaan yang lebih serius seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Kondisi ini kemungkinan karena T.gondii meningkatkan dua senyawa kimia yang ada di otak yaitu dopamin dan glutamat, senyawa kimia ini berhubungan dengan suasana hati (mood) dan interaksi sosial.

Bakteri yang membuat orang menjadi ceria
Peneliti menyelidiki kemampuan bakteri Mycobacterium vaccae yang bisa membuat seseorang menjadi lebih ceria. Hal ini karena bakteri tersebut merangsang salah satu daerah di otak yang terlibat dalam produksi bahan kimia serotonin yang membuat seseorang merasa lebih baik.


Bakteri ini biasanya ditemukan dalam tanah dan mudah terhirup atau menempel di tangan. Kondisi ini menimbulkan harapan yang bisa mengarah pada bentuk baru obat antidepresan.

Bakteri yang bisa membuat orang sedih
Jika seseorang terkena infeksi serius umumnya ia hanya bisa berada di tempat tidur dan tidak dapat melakukan apa-apa yang dikenal dengan respons peradangan. Kondisi ini akan membuat tubuh mencurahkan energinya untuk melawan infeksi sehingga menyebabkan suasana hati yang sedih dan terlihat seperti depresi.

Infeksi yang terjadi di usus seperti akibat E.coli bisa mempengaruhi otak karena beberapa daerah di otak mengalami perubahan kegiatan terutama dalam hal mengontrol kemauan untuk mengambil risiko. Karenanya kondisi ini biasa diatasi dengan memberikan sejumlah kecil probiotik (bakteri usus baik) yang bisa mempengaruhi bagian otak yang terlibat dalam emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar