Obat Kolesterol Kurangi Resiko Amputasi Diabetes !

Obat anti-kolesterol fenofibrate nampaknya mengurangi risiko amputasi bagi penderita diabetes sebesar 36 persen, menurut hasil sebuah penelitian.

Studi ini diterbitkan dalam edisi khusus tentang diabetes oleh The Lancet, yang juga menyertakan penelitian lain tentang bagaimana monitoring dan kontrol gula daerah mengurangi serangan jantung.

Dalam studi pertama, para peneliti di Australia melakukan percobaan selama lima tahun yang melibatkan 9.795 pasien penderita diabetes. 4.895 dari mereka diberikan fenofibrate, yang diproduksi oleh produsen obat Belgia, Solvay, sementara sisanya diberikan placebo.

Pada akhir percobaan, 115 pasien mengalami amputasi tungkai bawah yang lebih sedikit. Risiko amputasi pertama kali 36 persen lebih rendah untuk pasien yang diberikan fenofibrate dibandingkan yang diberikan placebo.

"Perawatan dengan fenofibrate dikaitkan dengan risiko amputasi yang lebih rendah, khususnya amputasi minor (di bawah mata kaki)," tulis tim itu yang dipimpin oleh Anthony Keech dan Kushwin Rajamani dari Pusat Uji Klinis Badan Riset Kesehatan dan Medis Nasional, Universitas Sydney, Australia.

"Temuan ini dapat membawa ke sebuah perubahan dalam pengobatan standar untuk pencegahan amputasi tungkai bawah yang terkait diabetes."

Amputasi karena diabetes terjadi setiap 30 detik di seluruh dunia dan menyebabkan beban yang besar tidak hanya pada para korban dan keluarganya, tapi juga sistem kesehatan.

Gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah di bagian bawah kaki dan tangan yang dapat mengakibatkan gangrene. Kerusakan parah mungkin memerlukan amputasi jari kaki atau bahkan seluruh kaki.

Dalam studi bagian kedua, para peneliti melalui lima studi sebelumnya menunjukkan bahwa kontrol glukosa intensif terhadap penderita diabetes membawa pada serangan jantung yang lebih sedikit, namun tidak memiliki efek terhadap stroke atau kematian karena penyebab lainnya.

Sampai saat ini, berbagai penelitian kontrol glukosa gagal menunjukkan manfaat yang konsisten dan beberapa bahkan menyataan kemungkinan berbahaya.

REUTERS | ERWIN Z

Tidak ada komentar:

Posting Komentar