Mengenali Penyakit Khusus Wanita !

Memperpanjang Harapan Hidup

ADA berbagai penyakit khusus wanita yang bila kita mampu melakukan upaya pencegahannya, berarti kita memperpanjang harapan hidup. Penyakit-penyakit itu antara lain kanker payudara, kanker leher rahim dan lain-lain. Demikian juga persiapan kehamilan dan melahirkan, yang sering menjadi masalah yang dapat menimbulkan resiko kematian. Bila upaya-upaya itu dilakukan, maka wanita pada umumnya lebih panjang usianya dibanding pria.

Harapan untuk hidup (life expectancy) ternyata semakin banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan hidup kita. Tersedianya air bersih, lingkungan yang sehat, makanan, semuanya akan mempengaruhi harapan hidup suatu bangsa. Demikian juga kebiasaan, gaya hidup serta merokok dan meminum alkohol.

Ternyata di manapun, di seluruh dunia, wanita memang berbeda dengan pria di dalam menjalani kehidupan kesehariannya. Inilah yang lebih dominan dalam menentukan harapan hidup sesorang. Misalnya, meskipun sekarang sudah memasuki zaman emansipasi, ternyata pekerja atau eksekutif pria lebih mudah terkena stres dibanding wanita. Keadaan stres inilah yang dapat berpengaruh buruk pada seorang pengidap tekanan darah tinggi, penyakit gula dan lain sebagainya.

Dapat dipahami karena pria memang masih dominan di lapangan pekerjaan apa saja, khususnya yang memerlukan profesionalisme yang tinggi, yang sangat rawan terhadap kehadiran stres. Demikian juga kebiasaan merokok, minum alkohol serta insiden yang mungkin fatal, ternyata pria masih lebih tinggi dibanding wanita.

Faktor-faktor inilah yang ternyata lebih dominan menentukan harapan hidup, sehingga umur wanita lebih panjang dari pada pria secara umum. Berikut beberapa langkah yang dapat diusahakan untuk pencegahan terkena penyakit-penyakit khusus wanita tersebut:

Kanker payudara

Satu-satunya pencegahan yang efektif terhadap kanker payudara adalah menemukan kanker itu sedini mungkin. Apabila ditemukan cukup awal, maka dunia kedokteran telah mampu mengatasinya. Dan ternyata, sebagian besar penemuan kanker payudara memang ditemukan sendiri oleh penderita kanker itu.

Untuk itu, seorang wanita dianjurkan melakukan pemeriksaan sendiri payudaranya (sarari), minimal sebulan sekali, sekitar seminggu setelah menstruasi. Adanya kanker payudara lebih mudah ditemukan pada saat ini karena seminggu setelah menstruasi, payudara lebih lunak dibanding saat lain. Bila menemukan benjolan yang mencurigakan hendaknya secepatnya diperiksakan kepada ahlinya.

Namun perlu diketahui pula, sebagian besar benjolan adalah termasuk tumor yang tidak ganas. Karena itu tidak perlu cemas, meskipun harus tetap waspada.

Untuk mengetahui keadaan ini biasanya dokter akan melakukan operasi kecil untuk mengambil tumor itu kemudian melakukan pemeriksaan dengan mikroskop. Pemeriksaan inilah yang akan menentukan apakah benjolan yang ditemukan merupakan tumor atau kanker, ganas atau tidak.

Yang perlu disadari oleh seorang wanita adalah bahwa penemuan kelainan sedini mungkin sangat penting dan dapat menentukan harapan hidup seorang wanita.

Ada berbagai faktor yang ternyata dapat memicu timbulnya kanker payudara. Antara lain, seorang wanita yang mengalami menstruasi pada usia yang terlalu muda, seorang wanita yang tidak pernah melahirkan atau melahirkan pada usia yang sangat terlambat dan wanita yang saat monopausenya juga terlambat.

Mereka termasuk kelompok yang secara relatif mempunyai resiko yang lebih tinggi dibanding wanita lainnya. Selain dari itu, ternyata juga ada faktor heriditas (keturunan).

Selain dari itu, diet dengan kadar lemak tinggi ternyata juga menimbulkan resiko yang lebih tinggi bagi tumbuhnya kanker payudara. Karena itu sangat dianjurkan kepada wanita agar memiliki berat badan yang ideal. Wanita peminum alkohol juga dianjurkan agar berhati-hati.

Kanker leher rahim

Kanker leher rahim juga merupakan jenis kanker yang sering terdapat pada wanita. Berbeda dengan kanker payudara, upaya pencegahan kanker leher rahim memerlukan bantuan pemeriksaan papsmear. Dianjurkan untuk melakukan papsmear sedikitnya setahun sekali. Dalam hal ini, untuk memperoleh hasil papsmear yang teliti, dianjurkan untuk tidak pada waktu menstruasi, atau sedang menggunakan obat-obatan per vaginum, atau usai melakukan hubungan seks dalam waktu 24 jam terakhir.

Apabila ditemukan dugaan kaker leher rahim, langkah selanjutnya sudah tentu tergantung pada dokter. Dokter akan mempertimbangkan stadium kanker leher rahim dan kemungkinan penyebarannya pada organ tubuh lainnya untuk menetapkan tindakan medis yang diperlukan.

Yang tidak kalah penting adalah upaya pencegahan harus dilakukan. Apabila seorang wanita mengalami perdarahan atau rasa sakit pada saat hubungan seks, dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke dokter.

Gaya hidup, ternyata juga dapat meningkatkan resiko terkena kanker leher rahim, misalnya merokok. Selain itu kebiasaan berhubungan seks dengan banyak pasangan (multiple partner) juga meningkatkan resiko terkena kanker leher rahim. Penggunaan kondom, dilaporkan mengurangi resiko terkena kanker leher rahim bagi wanita yang memiliki multiple partner.

Demikian juga dengan hubungan seks dengan pria yang tidak dikhitan (circumsisi) ternyata juga menimbulkan resiko yang lebih tinggi bagi wanita untuk terkena kanker leher rahim. Dengan demikian, monogami merupakan upaya pencegahan kanker leher rahim yang efektif.

General Check up

Sedikitnya setahun sekali seorang wanita dianjurkan melakukan general check up (pemeriksaan menyeluruh). Apabila mempunyai resiko tinggi, dianjurkan lebih sering. Namun apabila ada gejala yang mencurigakan, perlu segera menemui dokter. Dan sudah tentu dianjurkan seorang ahli kebidanan dan penyakit kandungan.

Beberapa gejala yang mencurigakan antara lain adalah:

1. Apabila mengalami menstruasi yang lain dari biasanya, misalnya kurang teratur, sakit, berlangsung lama dan banyak. Atau sebaliknya, tiba-tiba tidak mengalami menstruasi.
2. Rasa sakit di perut bagian bawah dan terasa tegang.
3. Rasa gatal atau sakit di daerah vagina.
4. Rasa sakit di saat melakukan hubungan seks atau bahkan terjadi perdarahan.

Di samping dua penyakit di atas, masih ada penyakit khusus wanita yang juga dikenal ganas dan membahayakan. Misalnya kanker indung telur, kanker rahim dan lain-lain. Penyakit-penyakit ini lebih sulit dikenali oleh orang awam, sehingga konsultasi dengan dokter secara reguler, setahun sekali akan sangat membantu penemuan penyakit tersebut secara dini.

Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Berdirilah di depan kaca. Perhatikan kedua payudara, apakah ada kelainan warna bentuk, serta tanda-tanda lain yang mencurigakan, yang berbeda dari biasanya, khususnya di daerah puting payudara. Periksalah payudara, apakah ada perbedaan kekenyalan, benjolan dlsb.

2. Setelah itu, telentanglah. Letakkan tangan kiri di bawah kepala. Dengan jari-jari tangan kanan, periksalah payudara sebelah kiri, dari pusat ke tepi, searah jarum jam. Rasakan adanya perbedaan, kekenyalan atau adanya benjolan. Pemeriksaan juga harus dilakukan sampai ke bawah.

3. Untuk pemeriksaan payudara sebelah kanan, dapat dilakukan hal yang sama. Yang terpenting di sini adalah ketelitian di dalam melakukan pemeriksaan.

4. Apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan, maka pemeriksaan selanjutnya harus dimintakan kepada dokter. Dokterlah yang akan melakukan pemeriksaan berikutnya serta mengarahkan langkah-langkah selanjutnya.

Sumber: www.artikel-kesehatan-online.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar