Pelangsing, yang Tradisional Lebih Aman?

Lemak, terutama jika sampai tertimbun di tubuh kini menjadi musuh banyak orang. Karena itu segala usaha untuk menyingkirkannya populer dipilih orang, baik pria maupun wanita.

Mereka yang ingin menurunkan berat badan namun tak mau repot-repot berolahraga dan mengatur pola makannya, biasanya memilih produk obat-obatan, jamu, suplemen, atau minuman pelangsing.

Kebanyakan produk-produk tersebut belum teruji secara klinis. Karena itu dr.Johanes Tjandrawinata, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Melinda Hospital Bandung, menyarankan agar konsumen lebih berhati-hati dalam memilih produk pelangsing.

"Jamu atau obat-obatan tradisional biasanya punya efek meningkatkan frekuensi buang air kecil dan buang air besar. Karenanya berat badan akan cepat turun," katanya dalam sebuah acara media edukasi mengenai keamanan obat anti obesitas di Jakarta, (1/12).

Jamu yang kerap digunakan untuk melangsingkan tubuh biasanya dibuat dari tanaman jati belanda, kemuning atau kunyit. Masyarakat banyak yang memilih jamu karena terbuat dari bahan alami sehingga aman dikonsumsi.

Selain jamu, produk lain yang memiliki cara kerja mirip dengan jamu pelangsing adalah minuman teh hijau. Mengenai minuman ini, dr.Johanes berpendapat sebenarnya semua jenis teh memang bisa mengurangi lemak tubuh.

"Penelitian di Jepang menunjukkan teh mengandung ECGC, sejenis antioksidan yang bisa meningkatkan metabolisme dan menghambat pembentukan sel-sel lemak. Karena itu semua jenis teh pada dasarnya bisa mengurangi berat badan, asal dikonsumsi tanpa gula," katanya.

Meski kebanyakan orang berpendapat jamu dan obat tradisional memiliki efek samping lebih sedikit daripada obat kimia, namun dr.Johanes mengatakan dalam jangka panjang, obat tradisional juga bisa menimbulkan efek samping.

"Produk yang cara kerjanya mengeluarkan cairan bisa mengganggu ginjal dan menghambat peredaran darah," katanya. Karena itu ia menyarankan agar pengguna jamu-jamuan mengenal terlebih dahulu bahan yang digunakan dengan jelas dan secara rutin melakukan cek ginjal.
Yang perlu dipahami, menurut dia, bahwa upaya penurunan berat badan bukanlah proses yang singkat namun bersifat jangka panjang. "Tidak bisa instan. Bukankah kegemukan juga hasil dari proses yang lama?," katanya. Usaha penurunan berat badan haruslah bersifat holistik, mulai dari pengaturan pola makan, olahraga, perubahan perilaku, dan obat-obatan, jika diperlukan.

Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar