Perlunya Membatasi Kenikmatan

Kenikmatan tanpa pembatasan bakal memunculkan masalah bagi kesehatan. Untuk itu diperlukan kontrol diri, dalam hal makan. Menu sehat jangan sampai dikalahkan oleh pemuasan selera makan.

Jika Anda telah mengatur cara makan yang sehat, sesekali dapat mengonsumsi makanan yang dianggap kurang sehat, yang komposisi gizinya tidak seimbang. Contohnya, junkfood yang diwakili oleh berbagai jenis fastfood.

Sesuai anjuran, junkfood seharusnya dikonsumsi tidak sering dan terbatas. Alasan membatasi makanan yang sedang ngetren ini, karena hanya mengandung lemak dan kalori tinggi, serta kurang zat gizi lain yang diperlukan tubuh.Persyaratan sebagai makanan sehat, mengandung zat gizi yang seimbang, tidak terpenuhi.


Banyak makanan fastfood juga mengandung banyak komponen yang tidak menyehatkan seperti lemak jenuh, trans fat, dan garam. Kesemuanya ini bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit degeneratif, seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan diabetes.


Menu sehat yang dibutuhkan tubuh adalah makanan yang mengandung zat gizi dan jumlah kalorinya cukup untuk aktivitas sehari-hari. Artinya, kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi dari makanan manis yang lezat dan berlemak tinggi. Untuk itu, sebaiknya kita membatasi makanan yang nikmat, tetapi tergolong tidak sehat.


Pada dasarnya semua makanan mengandung zat gizi. Ada yang dalam jumlah besar dan jumlah kecil. Dalam menyusun menu makanan sehat, terdapat karbohidrat kompleks seperti nasi, mi, roti, kentang, dan lain-lain. Sebaiknya utamakan ikan untuk sumber protein. Jangan lupa sayur dan buah, kurangi lemak, dan batasi gula dalam makanan Anda sehari-hari.


Junkfood Lebih Disukai?
Penelitian menunjukkan bahwa popularitas junkfood telah mendunia disebabkan makanannya cepat saji dan enak disantap. Kekuatan promosi, melalui iklan yang kerap muncul lewat TV, media cetak, dan lainnya, membuat semua orang mengenal berbagai produk fastfood.


Makanan ini dapat menyenangkan selera. Sebab, secara alamiah, manusia dilahirkan dengan indra rasa yang sangat menyukai rasa manis dan gurih, sehingga gula dan lemak dijadikan modal untuk membuat makanan yang bisa memenuhi selera konsumen.


Belakangan ini, karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya kesehatan, banyak industri yang mengurangi bahan-bahan yang kemungkinan berisiko bagi kesehatan. Lebih bijak jika sebelum mengonsumsi suatu jenis makanan, periksalah kemasannya. Periksa juga komposisi kandungan gizi dan kalorinya.


Baik Buruk Cokelat
Cokelat sangat populer dan disukai tua, muda, maupun anak-anak. Kombinasi antara rasa manis dengan tekstur lemak membentuk rasa enak. Di samping itu, aromanya merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi konsumen. Makanan ini juga mengandung bahan yang membuat kita merasa rileks karena memperbaiki mood. Itulah alasan mengapa kita menyukai cokelat.


Cokelat juga mengandung beberapa zat gizi, khususnya sumber magnesium dan kalsium. Dalam makanan ini juga terdapat antioksidan. Di sisi lain, cokelat mengandung lemak tinggi yang menghasilkan kalori tinggi dan meningkatkan kolesterol. Peningkatan ini dapat berisiko pada kesehatan. Konsumsi makanan yang mengandung kafein sebaiknya juga dibatasi.

Brownies Kukus
Untuk 12 porsi
(1 porsi = 258 kalori)

Bahan:
25 gram cokelat bubuk
1 sdm kopi instan
100 ml air panas
4 butir telur ayam, pisahkan bagian putih dan kuningnya
125 gram gula pasir
200 gram tepung terigu
1 sdt garam
1/2 sdt baking powder
100 ml minyak goreng
125 gr cokelat batangan, diserut tipis
Cokelat bubuk untuk taburan
Buah ceri untuk hiasan

Cara membuat:
1. Larutkan cokelat bubuk dan kopi instan dengan air panas, sisihkan.
2. Kocok kuning telur dengan sebagian gula sampai kental, sisihkan.
3. Sementara itu, kocok putih telur dengan sisa gula sampai kaku, sisihkan.
4. Campur tepung terigu, garam, dan baking powder, aduk rata lalu masukkan ke dalam adonan kuning telur bergantian dengan larutan cokelat bubuk, sambil diaduk sampai tercampur rata. Tambahkan minyak goreng sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai rata dan minyak habis.
5. Terakhir, masukkan putih telur ke dalam adonan, aduk rata.
6. Siapkan cetakan, olesi dengan minyak. Tuang 1/2 bagian adonan brownies dalam cetakan lalu kukus selama ± 15 menit, beri potongan cokelat yang telah diserut tipis, kemudian ditutup lagi dengan sisa adonan brownies, kukus lagi selama ± 15 menit.
7. Setelah kue matang, angkat dan dinginkan.
8. Keluarkan kue dari cetakan lalu potong-potong dan hidangkan.
9. Sajikan dengan ditaburi cokelat bubuk dan diberi ceri merah.
Anton BS/GHS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar