Ayo Makan Sayuran untuk Cegah Kelangkaan Pangan Global

Kandungan fosfor dalam sayur dan biji-bijian tak hanya bermanfaat bagi tulang manusia. Setelah dikeluarkan bersama kotoran manusia, unsur ini masih bermanfaat bagi lingkungan dan bahkan bisa menyelamatkan bumi dari kelangkaan pangan global.

Fosfor bagi tanaman berguna untuk pembentukan biji, perkembangan akar serta pertumbuhan pada bagian lain secara umum. Selain dari pupuk kandang yang berasal dari kotoran binatang, tanaman juga bisa mendapatkan fosfor dari pupuk kimia.

Namun penggunaan pupuk kimia dinilai tidak ramah lingkungan, sebab fosfor yang digunakan berasal dari fosfat hasil penambangan bebatuan. Diyakini pada tahun 2033 mendatang, bebatuan fosfat akan semakin langka dan mahal karena terus menerus digunakan untuk pupuk.

Padahal setiap tahun, manusia di seluruh dunia menghasilkan lebih 3 juta metrik ton fosfor yang terdapat dalam kotorannya. Diperkirakan, baru sekitar 10 persen dari fosfor tersebut yang telah dimanfaatkan untuk agrikultur dan pertanian.

Sebuah organisasi pemerhati makanan organik di Inggris, Soil Association menyerukan agar limbah bilogis manusia ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan. Dalam sejarah, Eropa juga menggunakan kotoran manusia sebelum beralih ke pupuk kimia sekitar pertengahan abad ke-19.

Sejak saat itu bahkan Uni Eropa membatasi penggunaan kotoran manusia sebagai pupuk organik. Alasannya, kotoran manusia dikhawatirkan telah mengandung banyak logam berat akibat diet manusia moderen yang tidak sehat.

"Logam berat dalam kotoran manusia telah menurun beberapa tahun terakhir. Inilah waktu yang tepat untuk memikirkan pemakaian fosfor dari kotoran manusia sebagai pupuk, tentunya dengan standar yang ketat," ungkap perwakilan Soil Association dalam laporannya baru-baru ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/11/2010)

Dalam laporan itu, Soil Association juga menyarankan agar manusia memperbanyak konsumsi sayuran agar kotorannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Makanan nabati seperti sayur dan biji-bijian lebih banyak mengandung fosfor dibanding produk peternakan yang kandungan lemaknya lebih dominan.(detikHealth)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar