Suka Pilih-pilih Makanan Termasuk Kelainan

Banyak orang yang sangat pemilih terhadap makanan yang akan dimakannya. Akibatnya, jika tidak ada makanan yang disukainya tidak mau makan. Hati-hati, orang yang menghindari jenis-jenis makanan lain dikategorikan sebagai kelainan.

Manusia memang punya makanan favorit, tapi dalam kondisi tertentu orang dihadapkan pada situasi tidak ada makanan yang disukai sementara tubuh perlu makan.

Orang yang memilih tidak makan atau sangat selektif terhadap makananya ini termasuk dalam i gangguan makan selektif (selective eating disorder) atau yang lebih dikenal sebagai sangat pemilih makanan (picky eating).

Contoh kasus ini dialami oleh Bob Krause (63 tahun) yang sangat pemilih, ia hanya suka mengonsumsi selai kacang, biskuit, sandwich keju panggang, susu coklat dan beberapa makanan tertentu. Sedangkan makanan lainnya tidak ia sukai.

"Kebanyakan makanan tidak terlihat seperti makanan di dalam otak saya," ujar Krause seperti dikutip dari LiveScience, Selasa (30/11/2010).

Peneliti berpikir bahwa Krause bisa menjadi salah satu dari ribuan orang yang memiliki kondisi gangguan makan selektif (selective eating disorder) atau picky eating.

Orang-orang dengan gangguan makan selektif ini merasa hanya ada sedikit makanan yang mampu ia konsumsi, sehingga ia lebih suka menghindari jenis-jenis makanan lainnya.

"Orang yang pilih-pilih makanan tidak melakukan hal tersebut hanya karena keras kepalanya saja. Dan perilakunya ini kadang bisa mempengaruhi pekerjaan atau sosialnya," ujar peneliti dan direktur Duke Center for Eating Disorders, Nancy Zucker dari Duke University.

Zucker menuturkan berdasarkan hasil survei awal diketahui bahwa gangguan makan selektif ini terpisah atau berbeda dengan gangguan lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif, anoreksia atau bulimia.

Kebanyakan orang dengan gangguan makan ini berusaha untuk sembunyi, dengan cara menghindari kegiatan sosial yang melibatkan makanan dan minuman atau berbohong dengan orang lain untuk menghindari makanan tersebut.

Hingga kini belum dapat diketahui apakah orang yang pemilih dalam hal makanan disebabkan oleh faktor biologi atau psikologi. Karena orang ini cenderung menyukai makanan yang sama atau sesuatu yang memiliki rasa kuat. Hal lain juga mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan seperti melalui tampilan atau bau tertentu dari makanan.

Berdasarkan beberapa laporan, orang yang terlalu pilih-pilih makanan cenderung memiliki efek negatif terhadap tubuhnya, seperti mengalami gangguan asam lambung yang parah, masalah pencernaan atau mengalami kekurangan vitamin, mineral tertentu.

Zucker mengungkapkan untuk mencegah agar seseorang tidak pilih-pilih makanan harus dimulai sejak ia masih kanak-kanak. Misalnya dengan membuat suasana makan yang menyenangkan, memberikan berbagai jenis makanan atau bervariasi, serta secara teratur melakukan makan bersama sehingga anak bisa melihat orang lain menikmati berbagai macam makanan dan mengenal bau yang berbeda-beda.(detikHealth)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar