Kena Alergi Makanan atau Intoleransi Makanan?

Ketika makan makanan sesuatu beberapa orang tubuhnya langsung bereaksi dan kebanyakan mengiranya sebagai alergi. Tapi tak semua reaksi tubuh menolak makanan itu alergi, bisa juga karena intoleransi makanan. Apa bedanya?

Reaksi negatif tubuh terhadap makanan tertentu itu sebagian besar malah disebabkan oleh intoleransi makanan bukan akibat alergi. Hal ini membuat intoleransi makanan lebih umum dibanding alergi.

Meski begitu alergi bisa menimbulkan beberapa gejala yang sama seperti intoleransi makanan, sehingga kadang kedua kondisi ini bisa membingungkan.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic dan WebMD, Jumat (10/12/2010) ada perbedaan antara alergi makanan dengan intoleransi makanan, yaitu:

Alergi makanan
Alergi makanan merupakan salah satu respons dari sistem kekebalan tubuh. Hal ini terjadi ketika tubuh salah mendeteksi bahan makanan sehingga memicu sistem pertahanan tubuh (antibodi) untuk melawan.

Gejala akan muncul saat antibodi mulai melakukan serangan terhadap bahan makanan yang dianggap benda asing. Biasanya kondisi ini terjadi pada makanan kacang-kacangan, ikan, kerang, susu, telur, produk kedelai dan gandum.

Ciri-ciri alergi makanan:

Sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi jenis makanan sebagai sesuatu yang berbahaya.
Untuk melawannya tubuh akan memproduksi antibodi.
Meskipun seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil, tetap saja bisa memicu reaksi alergi yang serius.
Sistem kekebalan tubuh akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya ke dalam aliran darah yang menyebabkan timbulnya gejala alergi makanan.
Gejala dari alergi makanan adalah timbulnya mulut kesemutan, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah dan tenggorokan, sulit bernapas, pusing dan bahkan pingsan. Pada kondisi tertentu kadang disertai dengan mual, muntah dan diare.

Intoleransi makanan
Intoleransi makanan merupakan respons dari sistem pencernaan. Hal ini terjdi ketika ada sesuatu di makanan yang mengganggu sistem pencernaan sehingga tidak bisa dicerna atau dipecah. Jenis yang paling umum adalah intoleransi laktosa yang ditemukan dalam susu dan produk olahan susu lainnya.

Ciri-ciri intoleransi makanan:

Tidak ada enzim yang diperlukan sepenuhnya untuk mencerna makanan sehingga mengganggu sistem pencernaan.
Pada kondisi yang kronis bisa menyebabkan irritable bowel syndrome/IBS.
Kondisi ini tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh, ada kemungkinan jika dikonsumsi dalam jumlah kecil tidak akan menimbulkan reaksi.
Gejala yang timbul dari intoleransi makanan ini adalah mual, sakit pada perut, gas, kram, kembung, muntah, diare, mudah marah dan gugup.
Sensitif terhadap aditif makanan, misalnya sulfida yang digunakan untuk megawetkan buah kering, makanan kaleng dan minuman anggur.

Jika memiliki reaksi terhadap suatu makanan, maka sangat pentng untuk menentukan apakah akibat intoleransi makanan atau reaksi alergi.

Umumnya intoleransi makanan akan membuat seseorang menderita, sedangkan alergi makanan umumnya lebih berbahaya dan bisa mengancam jiwa.
ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar