Sajian Istimewa dari Telur

Sebagai simbol kemakmuran, di Cina, telur dipercaya bisa menghangatkan dan memberi gizi orang sakit maupun yang berusia lanjut, juga mengatasi diare dan menguatkan tubuh saat bekerja keras.

Karena dapat menambah cairan tubuh, telur dimanfaatkan untuk meringankan sakit tenggorokan dan mata kering. Umumnya vitamin D dibuat di bawah kulit, lewat sinar matahari. Namun, vitamin D kadar rendah juga ditemukan pada telur. Vitamin ini dibutuhkan tubuh untuk menyerap kalsium, supaya kesehatan tulang dapat dipertahankan.

Orang yang tak cukup mendapat sinar matahari, perlu tambahan dari telur lewat menu harian. Anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan ekstra vitamin D untuk pertumbuhannya sebanyak 7 mcg per hari. Lansia membutuhkan 10 mcg per hari. Ibu hamil membutuhkan 10 mcg per hari, selama 3 bulan terakhir menjelang persalinannya.


Kandungan selenium dalam telur juga dibutuhkan para pria, untuk menjamin kualitas dan kuantitas sperma. Ini terbukti dari penelitian di Eropa Barat. Di sana konsumsi selenium terhitung rendah. Konsumsi roti mereka mengandung selenium sangat rendah, bila dibandingkan roti sejenis dari Amerika.


Sebutir telur bisa memasok 10 persen kebutuhan selenium sehari. Sumber selenium lain adalah daging, ikan, dan unggas. Dengan kandungan selenium dan vitamin E yang dikenal sebagai antioksidan, telur juga mengurangi risiko penyakit dinding pembuluh darah yang di kemudian hari dapat menjadi penyakit jantung.


Telur juga merupakan sumber vitamin B6, B12, dan asam folat. Vitamin ini bermanfaat untuk melindungi lapisan saraf. Vitamin B12 amat disarankan dikonsumsi wanita hamil, karena jika kekurangan dapat meningkatkan risiko kerusakan saraf pada janin.


Selain itu, telur juga mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membangun tubuh. Asam amino ini dibutuhkan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, juga orang dewasa yang ingin mempertahankan kesehatan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.

Kerak Telor Modern
Untuk 20 buah
(1 buah = 105 kalori)

Bahan aron:
250 gr beras ketan direndam selama ± 3 jam, tiriskan
100 ml santan kental
1 sdt garam

Bahan adonan telur:
6 butir telur ayam
6 sdm tepung ketan
6 sdm santan
_ sdt garam

Bahan adonan pengikat:
350 ml santan encer
20 gr tepung ketan
_ sdt sdt garam
_ sdt merica bubuk

Bahan adonan isi:
100 gr kelapa parut
2 lbr daun jeruk
1 sdt gula
3 sdm bawang goreng
25 gr ebi, rendam, tiriskan, dan haluskan

Bumbu adonan isi yang dihaluskan:
1 _ sdm irisan cabai merah
1 sdt irisan kunyit
4 sdm irisan bawang merah
4 sdm irisan bawang putih
1 sdt garam
1 sdm ketumbar

Cara membuat:
1. Buat aron. Ketan dikukus sampai _ matang (± 15 menit), siram dengan santan, tambahkan garam. Aduk rata, sisihkan.
2. Buat adonan isi. Campur bumbu yang telah dihaluskan dengan kelapa parut, daun jeruk, ebi, dan gula. Sangrai sampai kering, lalu beri bawang goreng. Angkat dan sisihkan.
3. Buat adonan telur. Pecahkan telur satu per satu dan tambahkan tepung ketan, santan, dan garam. Aduk rata dan sisihkan.
4. Buat adonan pengikat. Campur semua bahan menjadi satu. Masak sambil diaduk-aduk sampai mendidih. Angkat dan sisihkan.
5. Ambil wajan dadar antilengket kecil, berdiameter 12 cm. Beri 4 sdm adonan telur dan 1 sdm adonan ketan, ratakan. Masak hingga matang lalu balik. Angkat setelah matang. Beri adonan pengikat lalu adonan isi. Setelah itu baru dilipat.
6. Hidangkan selagi hangat. Untuk variasi isi, bisa ditambahkan irisan keju, nugget ayam, sarden, dan lainnya sesuai selera.
(Anton BS/GHS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar