DUNIA medis semakin hari semakin canggih saja. Yang terbaru, para peneliti kini mulai menggunakan hidung elektronik guna mengendus lalu membedakan jaringan sel-sel rahim antara yang sehat dan yang terkontaminasi kanker.
Studi itu telah dilakukan Gyorgy Horvath dari Universitas Gothenburg dan para peneliti dari Universitas Gavle dan Institut Teknologi KTH Royal. Sebelumnya, para peneliti telah menggunakan anjing terlatih guna mendemonstrasikan apakah sel kanker pada ovarium memiliki bau yang lebih spesifik. Anjing pun ternyata memiliki kemampuan membedakan jaringan kanker ovarium antara jaringan sehat dan yang memiliki sel kanker secara ginekologi. Penemuan ini pun telah dimuat pada jurnal BMC Cancer .
Lebih lanjut, melalui kerja sama dengan Thomas Lindblad dari KTH dan Jose Chilo dari Universitas Gavle, mengadakan studi pendeteksian bau atau aroma itu dengan mengembangkan hidung elektronik. "Kami telah berhasil menciptakan hidung elektronik ini untuk mendeteksi dan membedakan bau dari kanker ovarium dengan mengendus tuba fallopi dan otot rahim yang sehat."
Ia menambahkan, teknik ini diperkirakan berimplikasi lebih praktis. "Metode yang cukup sensitif dan spesifik ini bisa menyelamatkan ratusan jiwa per tahunnya di Swedia," kata Horvath.
"Tujuan kami adalah mampu medeteksi keberadaan sel kanker ovarium pada perempuan lebih dini melalui sampel darah. Sehingga, bisa dilakukan penanganan lebih awal dan memiliki kesempatan sembuh lebih besar," Horvath. Penemuan ini telah dipublikasikan pada jurnal Future Oncology edisi Desember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar