Banyak perempuan yang mengalami masalah kesehatan serius, namun enggan menyampaikannya. Mengapa demikian? Karena masalah tersebut berkaitan dengan urusan "belakang", sesuatu yang tidak pantas dibicarakan. "Kondisi yang paling memalukan adalah topik seputar kamar mandi, seperti buang air kecil terus-menerus, masalah kandung kemih, majalah mengejan, masalah menstruasi, dan vagina," ungkap Donnica Moore, MD, pakar kesehatan wanita dari Far Hills, N.J. "Pembicaraan seputar toilet sering diikuti oleh masalah bau badan, bau vagina, bau mulut, yang semuanya dianggap memalukan."
Bila hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya jangan didiamkan. Segera konsultasikan dengan dokter!
Buang air kecil berulang-ulang. Lebih dari 17 juta perempuan Amerika bermasalah dengan kontrol kandung kemihnya. Sayangnya, banyak yang enggan membahas masalah ini karena menganggap seharusnya kita bisa mengontrol diri kita. "Kami juga melihat hal-hal ini sebagai kondisi yang berhubungan dengan usia, sementara tidak ada yang mau mengakui bahwa dirinya sudah bertambah tua. Namun satu dari tiga wanita yang mengalami hal ini usianya di bawah 35 tahun," tutur Moore.
Meskipun hal ini bisa dikatakan tidak normal, Anda tidak perlu khawatir karena ada perawatan untuk itu. Mengurangi minum sama sekali tidak membantu, karena hal ini justru akan memperburuk kondisi karena kandung kemih bisa teriritasi. Buang air kecil yang berulang-ulang wajar terjadi dalam masa perimenopause, jelas Jacqueline Thielen, MD, konsultan pada klinik kesehatan wanita di Mayo Clinic College of Medicine, Rochester, Minn. Pengobatan, perubahan pola makan, dan senam Kegel, dapat menguatkan otot-otot yang mengontrol aliran urine.
Kembung. Kadar gas dalam perut seringkali berhubungan dengan apa yang kita makan, sehingga dapat diatasi dengan variasi menu makan. Menurut Thielen, "Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gas, tidak cuma memakan buncis. Saya kira orang juga akan terkejut jika mengetahui bahwa minum dengan sedotan bisa menghasilkan udara di dalam usus." Sayuran lain yang mengandung gas, seperti kol, juga perlu dihindari.
Sulit mengejan. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit atau tidak nyaman di perut, dan perubahan dalam pola mengejan akibat mengejan yang berulang-ulang, diare, atau sembelit. Hal ini mempengaruhi 10-15% (atau bahkan lebih) populasi pada umumnya, menurut International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, yang berbasis di Milwaukee, Wis.
"Orang mungkin malu mengungkapkan hal ini karena mereka merasa berbeda dari yang lain. Namun hal ini sangat umum terjadi pada wanita, dan sebenarnya ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, " ujar Thielen.
Keringat berlebihan. Ini juga masalah yang sangat memalukan buat kaum wanita, entah keringat tersebut di telapak tangan, telapak kaki, atau ketiak. Hal ini, menurut Donnica Moore, harus dievaluasi oleh dokter. Dokter bisa membuatkan resep antiperspirant, atau yang dalam kasus ekstrim, injeksi Botox. Thielen menambahkan, "Jika Anda mengamati perbedaan dalam keringat Anda, atau hal itu menimbulkan masalah, dan Anda tidak melakukan aktivitas tertentu yang menyebabkan keringat berlebihan, atau hal itu mulai mengganggu kehidupan Anda, segera lakukan perawatan."
Vagina berbau. Hal ini bisa merupakan indikasi adanya infeksi, namun belum tentu karena infeksi jamur. Jika Anda menggunakan krim antijamur terlalu berlebihan, hasilnya justru lebih buruk. Sebaiknya Anda ikuti saja aturan pemakaian. "Beberapa wanita berpikir bau mereka hanya berbeda, namun hal ini bisa saja mempengaruhi citra tubuh atau perasaan mereka berkenaan dengan aktivitas seksual," papar Thielen. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah berkonsultasi dengan dokter.
Kurangnya libido. Umumnya wanita enggan mengangkat masalah libido yang menurun, padahal ini bisa merupakan tanda dari persoalan yang lebih besar. Libido yang rendah mungkin disebabkan masalah psikologis, biologis, atau sosial, jadi membutuhkan penyelidikan aspek-aspek untuk mengetahui penyebabnya. Sebagai contoh, seorang perempuan mungkin sedang merawat orangtuanya yang sudah tua sehingga waktunya sangat tersita. Secara fisik dan emosional ia tak lagi memikirkan seks. Libido yang rendah juga bisa disebabkan oleh depresi, kegelisahan, atau citra tubuh yang buruk. Sedangkan penyebab biologis antara lain penyakit jantung, diabetes, atau obat-obatan.
Sumber: www.artikel-kesehatan-online.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar