Setiap orang mungkin menyimpan sejumlah pertanyaan dalam hatinya, ‘kapan aku akan meninggal?’. Berapa tahun aku akan bertahan hidup?. Sebab banyak kasus kini manusia hanya hidup lima puluhan tahun. Tak sedikit penyebabnya adalah masalah kesehatan, diserang berbagai macam penyakit. Stroke, Jantung, dan penyakit kronis lainnya.
Padahal, jika dilihat dalam sejarah, tak sedikit manusia yang hidup hingga usia seratus tahun, bahkan ada juga yang hidup ratusan tahun. Kini pun, di masyarakat masih ada manusia yang ber-usia delapan puluh hingga sembilan puluh tahun, namun tentunya berbagai macam penyakit menyiksanya.
Lalu apakah tidak mungkin manusia hidup seratus tahun, namun tetap sehat?. Mungkin!, seorang dokter yang juga ahli pengobatan tradisional Tiongkok asal Taiwan, dr. Hu Naiwen membeberkan rahasia hidup sehat seratus tahun pada sebuah seminar yang bertajuk “Hidup Seratus Tahun Bukan Mimpi” di hotel Batavia, Jakarta Kota, akhir pekan lalu.
Pengasuh rubrik kesehatan pada stasiun TV International, NTDTV di New York, Amerika Serikat ini mengatakan, “Jika manusia ingin hidup seratus tahun tanpa penyakit, manusia harus hidup sesuai Hukum Alam”.
Hukum Alam apa yang dimaksud?. Ketika ilmu kedokteran belum maju seperti saat ini, obat-obatan tidak memakai zat kimia. Semua obat-obatan memakai bahan tumbuh-tumbuhan yang disediakan oleh alam. Terutama ilmu pengobatan Tiongkok Kuno.
Menurut dr. Hu, obat-obatan yang mengandung zat kimia ber-resiko meracuni tubuh dan bahkan merusak tubuh. Hal ini juga dinilai memberikan sumbangan besar dalam memperpendek usia manusia.
Rahasia Hidup Sehat di Setiap Tubuh Manusia
Dalam seminar tersebut, dr. Hu pun membongkar sejumlah rahasia pengobatan dan pemeliharaan kesehatan dengan cara Tiongkok Kuno. Diantaranya, jika manusia mengalami penyakit Stroke Akut, kuncinya adalah mengeluarkan darah pada tangan.
“10 ujung jari tangan ditusuk dengan jarum, sehingga darah keluar. Dengan demikian peredaran darah bisa berangsur-angsur membaik. Cara itu sangat manjur untuk meredam serangan stroke yang biasanya datang tiba-tiba”, ujar dr. Hu kepada puluhan peserta seminar.
Selain itu, dr. Hu juga memperkenalkan sejumlah titik akupuntur pada betis dan telinga. Titik Akupunktur pada lubang telinga menurutnya bisa ditekan-tekan sendiri. Aktivitas ini akan dapat mengurangi sakit pada punggung dan pinggang seiring bertambahnya usia dan kerja berat.
Sementara itu, sejumlah titik akupuntur di samping tulang kering, empat jari di bawah lutut, jika ditekan secara teratur akan dapat membersihkan organ-organ dalam tubuh. “kegunaan menekan titik-titik ini sangat baik untuk saluran pencernaan. Ada titik juga yang bagus untuk mata, memperjelas penglihatan”, tambah dokter Hu.
Dokter Hu pun menyarankan agar menerapkan pola hidup sehat, mengenali tumbuh-tumbuhan tertentu untuk memperkuat daya tahan tubuh. Misalnya, memasak mie dengan rempah-rempah sebagai bumbunya.
Selain itu juga bisa ditambah dengan membuat suasana hati selalu tenang damai. Caranya dengan menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional, melihat lukisan indah yang realistis, mendengar musik indah dan dengan wangi-wangian.
Dr. Hu pun menjamin, cara yang dijelaskan akam mampu membuat manusia hidup sehat seratusan tahun. Sebab cara-cara tersebut tercatat dalam sejarah diterapkan oleh masyarakat Tiongkok sebelum berkembang dan majunya teknologi kedokteran modern. Tentunya diluar apa yang sudah ditakdirkan oleh tuhan, untuk setiap manusia.
Hidup Ratusan Tahun Dengan Meditasi dan Kultivasi Hati
Lalu bagaiman jika kita tak hanya ingin hidup seratusan tahun saja, melainkan ratusan tahun?. Menurut dr. Hu, Meditasi dan Kultivasi hati sesuai karakter Alam Semesta adalah kuncinya.
“Manusia memiliki 8 titik akupunktur utama, letaknya pada kaki dan tangan. Ketika kita bermeditasi, 8 titik itu akan terhubung menjadi satu. Dan itu akan mengevolusikan tubuh kita menjadi tahan lama”, ujarnya.
Dr. Hu menambahkan, di-India banyak master yoga dapat hidup ratusan tahun, ada yang bahkan dipendam dalam tanah beberapa hari tanpa bernafas. Namun sesudahnya dapat menjalani hidup kembali.
Salah satu Fungsi meditasi adalah untuk memperlambat penuaan sel. Sebab, ilmu kedokteran modern pun juga sudah dapat memperhitungkan bahwa sel manusia memiliki batas waktu pembelahan. Tidak dapat membelah terus menerus.
Jadi ketika sel tidak dapat membelah lagi, ketika manusia harus hidup lebih lama pun tak akan sanggup. Karena tubuhnya sudah hancur akibat terhentinya pembelahan sel. Karenanya, meditasi adalah salah satu jalan keluar untuk memperlambat pembelahan sel-sel tubuh manusia.
Dokter Hu pun meyakini, bahwa usia manusia tak lepas dari pengaturan Tuhan dan Para Dewa. Oleh sebab itu, kultivasi hati adalah cara yang paling ampuh untuk memperpanjang usia. Menurutnya, filsafat Tiongkok Kuno selalu mengajarkan manusia untuk merubah watak, menjadi manusia baik sesuai prinsip alam semesta.
Namun, kini manusia sudah jarang mengerti mana yang benar-benar baik dan mana kebaikan yang semu. Kini membantu orang dengan uang hasil korupsi masih dianggap berbuat kebaikan. Menyumbang agama dengan uang haram masih disebut sebagai bersyukur kepada tuhan.
“Layaknya sebuah ruangan, jika tanpa disinari sinar matahari dari sela-sela ventilasi, tak akan kelihatan bahwa disana banyak debu. Dengan meditasi ditambah pelajaran Hukum Alam, manusia akan dapat benar-benar membedakan mana kebaikan sejati dan mana kebaikan semu. Sebab ketika meditasi, kebijakan akan memunculkan kesalahan yang sudah kita perbuat dan termasuk kebijakan semu yang kita yakini dan lakukan”, ujar dr. Hu.
Di akhir acara, dr. Hu pun merekomendasikan sebuah buku filsafat yang kini telah diterjemahkan ke 20 lebih bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Yaitu buku Zhuan Falun. Menurutnya, buku yang juga bisa diperoleh di Internet ini akan membantu manusia mengenali prinsip kebenaran sesuai Karakter Sejati Alam Semesta, dan mengenali kebenaran semu manusia. (Era Baru News/adi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar