Setiap jenis kelamin memiliki barometer kesehatan yang berbeda-beda. Jika pada laki-laki barometer kesehatannya adalah penis, maka pada perempuan barometernya adalah letak dan persentase lemak di tubuhnya.
Lemak memang menjadi masalah setiap orang, tapi pada perempuan lemak adalah barometer untuk menentukan status kesehatannya. Hal ini karena letak penumpukan dan juga persentase lemak yang ada di dalam tubuh bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.
Secara alami perempuan memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding laki-laki. Persentase lemak yang tinggi ini karena perempuan cenderung mengalami tingkat hidrasi (kecukupan air) yang lebih tinggi akibat siklus bulanannya, serta perubahan hormon yang terjadi karena kehamilan atau menopause.
Seperti dikutip dari MSNBC, Senin (10/1/2011) peletakan atau penumpukan lemak ini bisa mempengaruhi kesehatan seseorang. Sebaiknya lemak yang ada di tubuh tidak tertumpuk di perut.
Lemak yang bertumpuk di perut ini berbahaya karena bisa melepaskan peradangan asam lemak yang dikaitkan dengan penyakit kanker dan jantung.
Perempuan yang memiliki bentuk pinggul dan paha yang besar juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pembekuan, walaupun perempuan tersebut memiliki berat badan yang ideal. Untuk itu mengurangi lemak di perut, pinggul dan paha bisa membuat perempuan lebih sehat.
Selain itu persentase lemak di tubuh juga memiliki pengaruh, karena persentase yang terlalu rendah atau tinggi bisa mempengaruhi kesehatan seseorang. Dalam jumlah tertentu lemak berfungsi untuk membantu mengatur suhu tubuh, menyimpan energi dan melindungi organ di dalam tubuh.
Persentase lemak yang sehat adalah 10 persen dari berat tubuhnya. Jika persentase lemak tubuh terlalu rendah, maka tingkat energi akan menurun dan terjadi penurunan toleransi tubuh terhadap penyakit, seperti mudah terkena flu, pilek atau penyakit infeksi lainnya.
Namun jika persentasenya terlalu tinggi biasanya menyebabkan obesitas yang bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan perempuan, yaitu peningkatan risiko kanker payudara setelah menopause, kanker endometrium, berhubungan dengan cacat lahir, komplikasi kehamilan serta mempengaruhi kesuburan.
Persentase lemak ini tidak hanya terbatas pada bentuk fisik yang gemuk atau kurus, karena ada perempuan yang kurus tapi memiliki tubuh yang lembek dengan persentase lemak tinggi.
Namun ada perempuan dengan berat badan lebih tapi memiliki persentase lemak yang rendah. Untuk kesehatan yang baik, harus memiliki proporsi tinggi dan berat badan yang normal, serta dibandingkan dengan berat lemaknya.
Karena itu perempuan harus melakukan pola hidup yang sehat termasuk dalam hal asupan nutrisi dan juga berolahraga secara teratur. Dengan begitu jumlah lemak normal dan tidak ada penumpukan lemak di perut, sehingga perempuan bisa tampil lebih sehat dengan bentuk tubuh yang indah.(detikHealth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar