Bila saat berhubungan seks otak melepaskan bahan kimia yang memberikan rasa senang, maka hal itu juga terjadi saat orang mendengarkan musik kesukaannya. Dengan kata lain, efek mendengarkan musik sama dengan berhubungan seks bagi otak.
Menurut peneliti, saat berhubungan seks maka otak akan melepaskan dopamin, yaitu zat di sel otak yang membuat rasa senang serta berfungsi untuk berkomunikasi.
Dopamin juga biasanya membantu orang merasakan kenikmatan saat makan dan juga terlibat dalam menghasilkan euforia dari penggunaan narkoba.
Dan dalam studi terbaru ditunjukkan bahwa pemindaian otak manusia saat mendengarkan musik juga memperlihatkan pelepasan dopamin secara langsung.
"Hubungan dengan dopamin dapat membantu menjelaskan mengapa musik begitu luas populer di seluruh budaya," jelas Robert Zatorre dan Valorie Salimpoor dari McGill University di Montreal, dilansir MSNBC, Selasa (11/1/2011).
Dalam studi peneliti hanya menggunakan musik instrumental. Hal ini menunjukkan bahwa tidak memerlukan suara untuk dapat menghasilkan respons dopamin.
Zatorre menjelaskan, hasil scan otak menunjukkan bahwa peningkatan dopamin terjadi di bagian otak striatum selama 15 detik sebelum orang merasakan kesenangan atau kenikmatan.
"Hal ini masuk akal, karena daerah yang terkait dengan antisipasi menghubungkan bagian otak yang terlibat dengan membuat prediksi dan menanggapi lingkungan, sedangkan daerah yang bereaksi terhadap puncak kesenangan terkait dengan sistem limbik otak, yang terlibat dalam emosi," jelas Zatorre.
Studi ini telah menambah bukti mengapa mendengarkan musik bisa sangat baik untuk kesehatan. Mendengarkan musik memiliki khasiat dari mengurangi rasa sakit, meredakan stres, menyehatkan jantung, merangsang sel otak, membantu tidur nyenyak hingga mempercepat proses penyembuhan penyakit.(detikHealth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar