Selama ini diketahui pembentukan kanker membutuhkan waktu yang panjang, tapi pada kasus tertentu kanker berkembang dengan cepat atau instan. Kini peneliti Inggris berhasil memecahkan misteri kanker instan tersebut.
"Banyak kasus kanker yang membutuhkan waktu bertahun-tahun atau puluhan tahun untuk mengembangkannya. Tapi kita juga tahu bahwa pada beberapa pasien kanker, hal ini tampaknya muncul lebih cepat dari itu," ujar Dr Peter Campbell, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (7/1/2011).
Dalam beberapa kasus, satu ledakan tunggal di dalam sel bisa menyebabkan kerusakan banyak DNA. Temuan dari Wellcome Trust Sanger Institute ini bertentangan dengan teori lama yang mengungkapkan bahwa kanker merupakan suatu konsekuensi dari ratusan atau ribuan mutasi yang terbangun.
Hal ini membantu menjelaskan mengapa beberapa orang bisa didiagnosis menderita kanker, padahal beberapa bulan sebelumnya tidak ditemukan tanda penyakit dalam pemeriksaan sinar X-ray atau tes lainnya. Hasil ini berdasarkan studi tentang kerusakan genetik pada 750 tumor.
Pada sebagian besar kasus, kerusakan kromosom pada kanker merambat naik selama bertahun-tahun. Tapi diperkirakan 1 dari 40 kasus tumor tidak berkembang secara semestinya dan berlangsung cepat. Hal ini berdasarkan data dalam laporan di jurnal Cell.
"Hasil ini mengejutkan kami. Sepertinya dalam satu sel dan satu kejadian, ada satu atau lebih kromosom yang meledak dan menjadi ratusan fragmen (pecahan). Jahitan fragmen ini akan bercampur aduk dan membentuk kerusakan genome sehingga membuat perkembangan kanker menjadi pesat," ungkapnya.
Dr Campbell menuturkan sel yang pecah ini mencoba menyatukan kembali potongan-potongan fragmen kromosom. Tapi sayangnya proses penyatuan ini membentuk genome yang lebih pendek dan bisa menjadi satu jalan menuju kanker. Fenomena ini sangat umum terjadi pada kanker tulang, yang mana pola kerusakan berbeda terlihat pada 1 dari 4 kasus yang ada.
Meskipun para peneliti belum terlalu yakin apa yang memicu kerusakan besar dibalik kanker instan ini, tapi kemungkinan akibat paparan sinar X-ray dan sengatan matahari.
"Jika kita dapat memahami hingga akarnya, maka kita bisa belajar untuk menangani bagaimana mencegah jenis kanker tersebut," ujar Dr Campbell.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar