Jika baru berumur sekitar 30-34 tahun, jangan jadikan faktor penuaan sebagai alasan untuk melupakan wajah seseorang. Pada usia tersebut, kemampuan otak untuk mengingat wajah justru paling bagus dibandingkan pada usia yang lebih muda.
Umur 30-an awal merupakan tahap puncak kematangan mental dan perkembangan memori otak. Dibandingkan pada usia 20-an tahun, orang-orang pada usia ini otaknya lebih bisa diandalkan untuk mengingat banyak hal termasuk wajah-wajah orang yang baru dikenal.
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan Laura Germine, psikolog dari Harvard University. Laura melibatkan tak kurang dari 45.000 orang dengan rentang usia dari 10-70 tahun dalam eksperimennya tersebut.
Eskperimen pertama melibatkan 6 gambar wajah manusia yang diperlihatkan secara acak selama 15 menit. Beberapa saat kemudian, para partisipan diminta untuk mengenali wajah-wajah tersebut dari sudut pandang yang berbeda, lalu diminta mencocokkan dengan gambar pertama.
Eksperimen ini dilakukan untuk mengungkap hubungan antara usia dengan kemampuan mengingat wajah. Partisipan yang berusia 30-34 tahun berhasi mencocokkan gambar dengan tingkat kesesuaian mencapai 83 persen, paling tinggi dibanding kelompok usia lain.
"Kemampuan mengenali wajah butuh waktu lama untuk mencapai tahap perkembangan maksimal. Butuh bertahun-tahun dan harus didukung pengalaman," ungkap Germine seperti dikutip dari MSNBC, Kamis (6/1/2011).
Namun dalam eksperimen berikutnya terungkap bahwa partisipan usia 20-an tahun paling bagus dalam mencocokkan wajah dengan nama. Usia 30-an tahun mampu mengingat lebih banyak wajah, namun persentasenya rentdah ketika harus mencocokkan dengan namanya.
"Usia 20-an tahun paling bagus menghubungkan wajah dengan nama, diduga karena di usia tersebut mereka masih terlibat interaksi dengan banyak orang dan lebih merasa butuh mengingat nama," tambah Germine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar