Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik bisa meredakan stres dan bahkan rasa nyeri. Kini para peneliti ingin membuktikan seberapa besar manfaatnya dalam mempercepat masa pemulihan setelah operasi.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan teori yang mengatakan bahwa musik bisa meningkatkan toleransi terhadap rasa nyeri. Selain itu, musik diyakini bisa meningkatkan sistem kekebalan sehingga mengurangi kebutuhan akan konsumsi obat-obatan.
Dikutip dari Daily Express, Selasa (28/12/2010), tak kurang dari 120 pasien di Barts and The London NHS Trust di London akan dilibatkan dalam penelitian ini. Para partisipan akan diperdengarkan jenis musik tertentu, sebelum dan sesudah menjalani tindakan medis berupa operasi pembedahan.
Penelitian yang didanai oleh The Public Engagement Foundation ini juga akan memonitor tingkat kegelisahan, tekanan darah serta denyut jantung pasien lalu memandingkannya dengan kelompok pasien yang tidak mendengarkan musik. Menurut teori, musik akan membuat pasien lebih tenang sehingga ritme jantungnya lebih stabil.
Kelak jika teori tersebut terbukti, musik bisa dimanfaatkan sebagai terapi penunjang di rumah sakit. Di antaranya untuk ibu-ibu yang melahirkan serta pasien yang menjalani bedah ortopedi, termasuk penggantian sendi lutut dan tulang panggul.
Sebelumnya, sebuah penelitian di Cleveland Clinic telah membuktikan bahwa mendengarkan musik selama 1 jam/hari bisa meredakan nyeri hingga 20 persen pada penderita nyeri punggung. Selain membuat otot menjadi rileks, musik juga menghambat pelepasan hormon stres kortisol.
Menurut penelitian tersebut, efeknya lebih optimal jika yang diperdengarkan adalah jenis musik kesukaan. Namun dalam penelitian terbaru di London, para ahli menggunakan jenis musik tertentu yang dibuat secara khusus agar memberikan efek terapetik maksimal.
detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar