Tingginya polusi udara terutama di kota-kota besar merupakan ancaman tersendiri bagi pengendara sepeda angin atau pegowes. Meski bugar karena rajin menggowes, risiko kanker dan serangan jantung tetap membayangi jika dampak radikal bebas tidak diantisipasi.
"Harus dibedakan antara kesehatan dengan kebugaran. Atlet yang rajin latihan pasti punya tubuh yang bugar, tapi banyak juga yang meninggal saat pertandingan karena tidak sehat," ungkap Dr Phaidon L Toruan, MM, pakar hidup sehat saat dihubungi detikHealth, Rabu (29/12/2010).
Hal yang sama juga berlaku pada pegowes yang setiap hari mengendarai sepeda di tengah keramaian lalu lintas beserta polusi yang ditimbulkannya. Terus meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di jalanan merupakan ancaman tersendiri bagi para pegowes.
Emisi gas karbon monoksida (CO) dan berbagai polutan lain dapat memberikan dampak langsung bagi kesehatan berupa infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sesak napas dan alergi. Sementara dampak tidak langsungnya adalah radikal bebas, yang jika berikatan dengan kolesterol dapat memicu penyumbatan pembuluh darah.
Pembuluh darah yang tersumbat bisa memicu dampak yang sangat beragam, mulai dari serangan jantung hingga stroke. Dampaknya bisa lebih menakutkan bagi pria, karena penyumbatan pembuluh darah yang menuju penis bisa memicu disfungsi ereksi.
Selain membahayakan jantung dan pembuluh darah, radikal bebas yang berasal dari polusi udara juga diketahui sebagai salah satu faktor pemicu kanker terutama di saluran napas. Dampak lainnya adalah kerusakan sel yang makin cepat, yang memicu berbagai gejala penuaan dini seperti kulit kusam dan keriput.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Dr Phaidon menyarankan para pegowes untuk selalu mengenakan masker sebagai penutup hidung. Bagi yang bersepeda ke tempat kerja, dianjurkan untuk berangkat pagi-pagi sekali ketika udara masih segar karena lalu lintas belum terlalu padat.
Sebagai penangkal radikal bebas, diet yang sehat juga perlu diterapkan antara lain dengan memperbanyak asupan serat dan antioksidan. Kedua zat yang bisa mengurangi risiko kanker itu bisa didapatkan terutama dari sayur dan buah-buahan.
detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar