Tantangan bagi penderita tuberculosis (TBC) bukan hanya mengatasi batuk-batuk dan sesak napas. Penelitian terbaru membuktikan, infeksi bakteri penyebab TBC meningkatkan risiko kematian akibat kanker pau-paru.
Dugaan adanya hubungan antara TBC dengan kanker paru-paru sudah lama menjadi bahan perbincangan di kalangan para ahli. Namun selama ini belum ada satupun penelitian yang membuktikan bagaimana keduanya saling berhubungan.
Baru-baru ini tim ahli dari China Medical University berhasil membuktikannya setelah melakukan pengamatan terhadap 700.000 warga China, 4.480 di antaranya didiagnosis TBC antara tahun 1998-2000. Seluruh partisipan diamati perkembangannya hingga rentang waktu antara tahun 2001-2007.
Hasilnya menunjukkan infeksi TBC meningkatkan risiko kanker paru hingga 10,9 kali lipat dibandingkan pada partisipan yang sehat. Risikonya pada penderita TBC terukur 0,263 persen, sementara pada orang sehat hanya 0,0241 persen.
"Risiko kanker paru-paru bahkan bisa lebih tinggi lagi, menjadi 16 kali lipat jika TBC disertai penyakit pulmonari obstuktif kronis (PPOK)," ungkap salah satu peneliti, Dr Chih-Yi Chen seperti dikutip dari AFP, Kamis (6/1/2011).
Risiko kematian akibat kanker paru-paru juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan adanya infeksi TBC. Pada penderita TBC, risikonya sebesar 0,511 persen, sementara pada orang sehat risikonya jauh lebih kecil yakni 0,082 persen.
Penelitian ini belum berhasil memastikan faktor apa yang menyebabkan keduanya saling berhubungan. Namun setidaknya, temuan ini menguatkan dugaan para ahli selama ini bahwa memang ada hubungan antara TBC dengan kanker paru-paru.
Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of Thoracic Oncology edisi bulan Januari 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar