Satu lagi alasan untuk menurunkan berat badan, atau setidaknya menjaganya agar tidak terus bertambah. Selain rentan diabetes dan sakit jantung, orang gemuk juga lebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas.
Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, penderita obesitas sedang (moderate) memiliki risiko 21 persen lebih tinggi untuk mengalami kecelakaan saat mengendarai kendaraan bermotor. Risikonya lebih tinggi lagi pada obesitas parah (severe) yakni 56 persen.
Uniknya pemilik tubuh ideal tidak termasuk kelompok yang paling aman saat berkendara. Orang yang sedikit gemuk (slightly overweight) justru lebih aman dibandingkan yang memiliki berat badan normal atau cenderung kurus (underweight).
Penelitian yang dilakukan di University at Buffalo School of Medicine and Biomedical Sciences ini melibatkan 156.000 pengendara mobil dan sepeda motor antara tahun 2000-2005. Hasilnya telah dipublikasikan dalam American Journal of Emergency Medicine baru-baru ini.
"Populasi penderita obesitas semakin hari semakin meningkat. Hasil penelitian ini menunjukkan perlunya desain mobil yang aman bagi orang gemuk," ungkap Dr Dietrich Jehle yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Healthday, Senin (27/12/2010).
Selain menyarankan desain baru, Dr Jehle juga mendesak perusahaan mobil untuk memperhitungkan indeks massa tubuh pengendara dalam uji benturan. Dummy atau boneka pengendara yang ditabrakkan harus dibuat dalam berbagai model, termasuk yang bentuknya lebih gemuk.
Obesitas merupakan risiko yang harus ditanggung dari gaya hidup moderen, yang dicirikan dengan diet tinggi kalori sekaligus kurang olahraga. Bagi kesehatan pada umumnya, risikonya adalah gangguan metabolisme termasuk diabetes dan hiperlipidemia yang bisa memicu stroke dan serangan jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar