Hembusan Udara Saat Tertawa & Bersiul Bisa Sebarkan Kuman

Kuman paling mudah menular dari hembusan udara orang yang bersin dan batuk. Tapi ternyata, kegiatan seperti tertawa, bersiul, bernyanyi bahkan mendengkur juga bisa menyebarkan kuman. Setiap hembusan udara yang keluar dari mulut menurut ahli virus (virologi) dari National University Hospital, Julian Tang bisa sebagai media penyebaran kuman.

Ini karena setiap hembusan napas yang menyertai aktivitas tersebut akan mengeluarkan droplet atau bintik air yang sangat lembut ke udara. Droplet tersebut mengandung kuman penyakit yang bisa menulari siapapun yang menghirupnya secara langsung maupun tidak langsung.

Apakah hembusan udara yang mengandung kuman dari tertawa, bersiul, menanyanyi atau mendengkur bisa membuat orang yang menghirupnya sakit? Menurut Tang yang bisa menyebabkan infeksi dan penyakit itu tergantung dari banyak faktor seperti kelangsungan hidup virus dan respon sistem imun.

Menutup mulut dengan tissue atau sapu tangan bisa mengurangi droplet yang keluar saat bersin sehingga risiko penularan kuman otomatis juga berkurang.

Hal yang sama seharusnya juga dilakukan pada jenis aktivitas lain yang juga berisiko seperti tertawa dan bernyanyi. Mungkin karena tidak menyangka dapat menularkan virus, jarang sekali ada orang menutup mulut saat tertawa.

Penelitian Tang didanai oleh Badan Riset Nasional Singapura sebesar US$ 833.000 (sekitar Rp 7,5 miliar). Untuk mengukur seberapa jauh kuman menyebar, Tan merancang alat berupa cermin cekung raksasa yang dilengkapi kamera beresolusi tinggi yang mampu merekam 250.000 gambar per detik. Sejumlah relawan yang terinfeksi kuman diminta untuk bersin, batuk, tertawa hingga mendengkur di depan alat tersebut.

"Sejauh ini bersiul dan tertawa cukup efektif menyebarkan kuman, sebab keduanya menghasilkan hembusan udara yang kuat dan menyebar. Kami menduga, seorang penyanyi opera juga bisa menghasilkan hembusan yang lebih kuat dengan bernyanyi," ungkap Tan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/1/2011).

Hasil penelitian Tan ini nantinya akan digunakan sebagai rekomendasi bagi rumah sakit dalam mengantisipasi wabah dan menangani pasien dengan penyakit yang ditularkan melalui udara. Di antaranya adalah flu, campak dan tuberculosis (TBC).(detikHealth)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar