Kopi dan Teh yang Lama Diseduh Mengandung Kafein Lebih Tinggi

Kopi dan teh adalah minuman favorit banyak orang yang sama-sama mengandung kafein. Banyaknya kandungan kafein dalam kopi dan teh sangat bergantung dari proses pengolahan dan cara menyeduhnya. Semakin lama diseduh akan membuat kadar kafeinnya makin tinggi.

Seperti dikutip dari BBCHealth, Selasa (28/12/2010) kopi dan teh yang waktu penyeduhannya lebih lama akan membuat kandungan kafein dalam minuman tersebut semakin tinggi.

Kenapa kopi dan teh yang kelamaan diseduh kafeinnya tinggi?

Hal ini karena kopi atau teh yang lebih lama diseduh akan menyebabkan semakin banyaknya kafein yang keluar dari serbuk kopi atau teh yang lalu berpindah ke dalam cangkir.

Proses pengeluaran kafein itu akan semakian banyak dalam minuman akhir yang terlalu lama diseduh. Gambarannya kopi atau teh yang diseduh 5 menit kafein yang keluar akan semakin banyak dibanding kopi atau teh yang diseduh 3 menit.

Kafein merupakan salah satu jenis senyawa alkaloid yang secara alamiah sudha terdapat di dalam biji kopi, daun mete, daun teh, biji kola, biji cokelat dna juga beberapa minuman penyegar atau soda.

Pada kopi, proses pemanggangan biji kopi turut mempengaruhi kadar kafein yang tersisa. Karena memanggang biji kopi akan menghancurkan beberapa kafein sehingga kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan biji kopi yang tidak dipanggang atau waktunya sebentar saja.

Sedangkan kandungan kafein dari teh dipengaruhi oleh banyak faktor, karenanya tidak selalu teh hitam mengandung kafein lebih tinggi dibanding teh hijau, atau teh putih memiliki kadar kafein paling kecil.

Faktor terbesar yang mempengaruhi kadar kafein dalam teh adalah bagian dari tanaman teh yang digunakan. Pada tanaman teh, kandungan kafein paling banyak terdapat di tunas daunnya, sedangkan daun yang tua dan batangnya memiliki kadar kafein yang lebih rendah.

Namun teh umumnya mengandung zat antioksidan yang disebut dengan flavonoid, zat ini telah terbukti bisa membantu memperlambat atau menghambat reaksi kimia yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Kafein bertindak sebagai stimulan ke jantung dan juga sistem saraf pusat. Selain itu kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka waktu pendek dan belum ada bukti untuk jangka waktu panjang.

Efek kafein terhadap tekanan darah paling mungkin terjadi jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan, atau orang tersebut sangat sensitif. Karenanya orang yang memiliki riwayat hipertensi dan juga ibu hamil harus membatasi asupan kafeinnya yaitu kurang dari 300 mg per hari.

detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar